Waktu seakan berhenti ketika Shi Guang menyadari dirinya terkejut. Ia lalu menjulurkan tangan lagi untuk meraih bungkusan es itu, "A-aku saja."
Lu Yanchen menundukkan kepalanya dan mengalihkan pandangan, perlahan dan dengan tak acuh mundur. Menghindari tangan Shi Guang, ia berkata dengan tidak ramah, "Kenapa kau bergerak?"
Ia lalu menggunakan bungkusan es itu untuk menyenggol wajah Shi Guang.
Segera saja, Shi Guang melompat kaget, "Aduh!" Ia lalu berteriak, "Kau mencoba membunuhku!"
Ketegangan dan perasaan canggung yang aneh di antara mereka tadi seketika lenyap.
"Tak ada gunanya kalau aku tidak menekan kuat. Ingatlah untuk menggosok wajahmu dengan bungkusan es lagi sebelum tidur, atau besok wajahmu akan bengkak."
Meski nada suara Lu Yanchen tak acuh, Shi Guang tahu kalau semua itu demi kebaikannya sendiri. Maka dari itu ia mengangguk. "Oke, mengerti! Tapi kenapa kau bisa tahu?"
Ia menatap Shi Guang tanpa bicara, "..."