"Hahaha…"
Gemuruh tawa datang dari kapal bersamaan dengan ombak yang berdesir. Suasana terasa dingin.
Ketegangan mencapai batasnya seperti tali yang bisa patah kapan saja.
"Hahaha tidak masalah." Suara Ye Lun terdengar santai. "Kapten Bai, jangan khawatir. Aku pasti akan menunjukkannya padamu. Namun, kamu harus mendekatkan kapalmu. Sedikit lebih dekat lagi."
"Jangan main-main." Bai Muchuan memegang megaphone dengan sangat erat sehingga nadi pada punggung tangannya terlihat. "Ye Lun, jangan mainkan trik yang sama dua kali. Sangat tidak menarik."
"Aku serius. Mendekatlah sedikit lagi dan aku akan membiarkan Guru Xiang berbicara denganmu."
"Baiklah." Bai Muchuan berbalik badan. "Laowu, mari dekatkan kapal ini."