Xiang Wan merasakan lonjakan adrenalin. Dia sama sekali tidak mengantuk.
Entah sudah berapa lama waktu berjalan. Akhirnya, ada suara gerakan di luar.
Pintu pun terbuka.
Xiang Wan menoleh secara refleks saat ada cahaya masuk.
Ada beberapa orang yang sedang berdiri di pintu masuk.
Selain Ye Lun dan anak buahnya, Cheng Zheng juga datang.
Cheng Zheng masih sama seperti sebelumnya. Dia berpenampilan bersih dan berpakaian layaknya pria terhormat. Tidak peduli di industri mana dia bekerja, tubuhnya yang tinggi membuatnya tampak seperti para pria elit. Dia juga mengeluarkan aura yang membuat orang lain sulit mendekat. Ketika dia berdiri di samping Ye Lun, sikap dan aura mereka tampak kontras. Saat ini, raut wajah Cheng Zheng terlihat serius dan lebih acuh tak acuh daripada biasanya. Meskipun dia memandang Xiang Wan, dia tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia senang melihat Xiang Wan masih hidup.
