Ketika Ye Lun berbicara, aura murung dalam matanya seolah-olah melebur ke dalam genangan air. Matanya tampak lembut dan provokatif.
Apa yang dia pikirkan... bisa terlihat dengan jelas.
Ye Lun sedang tersenyum.
Xiang Wan kesulitan bernafas dan tidak berani menatap matanya.
Ini adalah hal yang paling dia khawatirkan.
Xiang Wan telah berusaha sebaik mungkin untuk tidak bersikap seperti 'wanita' dan mengurangi resiko menjadi target seksual saat sedang ditawan. Dia tidak ingin mandi dan menoleransi keadaan seperti ini. Dia beruntung bahwa cuaca masih dingin... jadi ketidaknyamanan itu bisa ditoleransi.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?"
Ye Lun tertawa setelah mendengar jawaban Xiang Wan.
"Aku belum pernah melihat wanita seaneh kamu."
Xiang Wan mengerutkan bibirnya dengan erat tanpa menunjukkan emosi apa pun. Namun, jantungnya berdebar dengan kencang.
