"Eh?" Xiang Wan merasa agak terkejut. "Tapi jika dia pergi, bukankah dia akan masuk ke dalam jebakan mereka?"
Naskah pembunuh ditulis dengan jelas.
Pihak lawan akan mengirimkan pesan pada Xie Wanwan.
Setelah Xie Wanwan pergi ke sebuah bangunan, maka anak itu akan... terjatuh dan tewas.
Xiang Wan mengingatnya. "Jika dia pergi, maka anak itu akan mati. Tapi jika dia tidak pergi..."
"Jika dia tidak pergi, apakah kamu pikir bahwa anak itu masih bisa hidup?" Bai Muchuan mendengus dan lanjut berkata, "Saat ini, kita masih tidak tahu dimana anak itu, Adik..."
"Aku bukan adikmu!" Xiang Wan cemberut.
"Sayang!" Bai Muchuan terbatuk dua kali. "Meskipun anak itu memang ada, anak itu pasti sedang diawasi oleh mereka. Hidup mati anak itu bukan dalam kendali Xie Wanwan. Dia hanya bisa pergi bersama dengan kita. Dengan demikian, pasti masih akan ada harapan."
"Maksudmu...?" Xiang Wan menatap mata Bai Muchuan.