Piring diletakkan di atas meja makan.
Ini bukan pesta makan malam namun Xiang Wan merasakan kehangatan.
Dia benar-benar merasa terenyuh.
"Bai Muchuan, ini sangat sempurna. Aku tidak tahu kalau kamu bisa memasak..."
"Haha!" Bai Muchuan tampak bangga. Dia menyeringai. "Aku bisa melakukan banyak hal. Kamu seharusnya merasa senang."
"... Aku senang. Aku sangat senang hingga rasanya ingin menangis."
Xiang Wan cemberut. Dia berpura-pura menghapus air matanya yang tak terlihat. Sikapnya membuat Bai Muchuan tertawa terbahak-bahak.
"Mulutmu semakin manis." Bai Muchuan mendekat dan mencubit bibir Xiang Wan dengan dua jarinya. Ketika Xiang Wan menatapnya dengan tajam, dia tertawa dan mencium bibirnya. "Nikmat sekali! Aku tidak tahan ingin mencicipinya."
"..." Xiang Wan bingung apakah dia harus berteriak atau tertawa setelah Bai Muchuan mencium bibirnya. "Huff! Aku serius."