Dia berusaha mencuci otakku? Haha! Pikir Huang He.
Dia mengangguk seolah-olah dia sudah mengerti.
"Aku akan mendengarkan Kak Ying."
"Kamu masih belum mengerti." Reaksi Huang He membuatnya merasa senang. Meskipun An Ying bilang bahwa Huang He belum mengerti, namun dia sebenarnya merasa senang. Dia terkekeh sambil memutar cincin giok China yang ada di ibu jarinya. Kemudian, dia diam sejenak lalu menegaskan pendapatnya. "Kami adalah orang-orang yang percaya bahwa kami adalah sekelompok orang saleh. Iman dan keyakinan membuat kami lebih kuat dan berani"
"Iman?" Huang He menatapnya dengan bingung.
"Menegakkan keadilan atas nama surga!" An Ying menjawabnya dengan serius.