"..."
Suara Bai Muchuan terdengar serak dan lembut tapi acuh tak acuh sehingga dia tampak menarik.
Xiang Wan mati rasa ketika melihat tatapan Bai Muchuan.
"Aku melakukan ini karena kamu." Xiang Wan berbicara dengan agak sedih. "Kamu marah karena sesuatu. Tapi kamu tidak mau memberitahuku. Kamu menyimpan amarah sendirian. Apakah kamu tahu bahwa hal itu sangat buruk bagi kesehatanmu? Aku ingin membantumu menyingkirkan kemarahanmu. Apakah aku salah?"
"Baiklah." Xiang Wan tidak punya tempat untuk bersembunyi. Dia menatap Bai Muchuan tanpa bergerak. Setelah saling memandang selama beberapa saat, Bai Muchuan mengangkat alisnya dan memeluk tubuh Xiang Wan. Dia juga menghembuskan nafas di telinganya. "Apakah kamu tahu ketika seorang pria sedang marah? Bagaimana kamu akan memadamkannya?"
"Air dingin?" Xiang Wan memperhatikan wajah Bai Muchuan.
"Mm?" Bai Muchuan terkekeh. Meskipun demikian, suaranya terdengar agak tajam.