"Apakah kamu sudah bangun?"
Setelah Bai Muchuan bertanya, dia merasa bahwa itu adalah pertanyaan bodoh. Dia pun berdehem. "Apakah kamu sudah sarapan?"
"Aku sudah sarapan." Xiang Wan memasukkan laptop ke dalam tas jinjingnya. "Ada apa?"
"Tidak ada banyak pekerjaan hari ini. Kamu istirahat saja di rumah."
"Oh?" Xiang Wan berhenti sejenak.
Hanya ada Xiang Wan di rumah ini.
Di ujung telepon, dia bisa mendengar nafas Bai Muchuan yang ringan.
Jantung Xiang Wan berdetak dengan kencang.
Dia meletakkan tasnya secara perlahan.
"Apakah tidak apa-apa kalau aku tidak bekerja pada hari kedua?"
Bai Muchuan diam sejenak. Xiang Wan tidak bisa menebak emosi Bai Muchuan dari suaranya. Tapi dia terdengar lebih lembut daripada sebelumnya.
"Semalam turun salju. Cuacanya sangat dingin. Tidak masalah kalau kamu tidak datang ke kantor hari ini. Kamu tidak perlu menahan hawa dingin hanya untuk bekerja!"
Bai Muchuan terdengar tulus.