Hening.
Hening.
Di dalam ruang interogasi, satu menit telah berlalu. Tidak ada yang berbicara.
Bai Muchuan menatap Abdul dengan tenang. Kemudian, dia menoleh pada seorang detektif.
"Nyalakan lampunya dengan lebih terang!"
"Baik!"
Cahaya lampu yang terang menyinari wajah Abdul.
Wajahnya terlihat lebih pucat.
Sangat mengerikan!
Abdul menyipitkan matanya karena dia merasa tidak nyaman. Kedua matanya mulai berair.
Bai Muchuan tidak peduli dengan Abdul. Dia membaca dokumen di hadapannya sebelum kembali mendongak. Saat itu, dia melihat Abdul yang tampak gelisah.
Bai Muchuan bertanya. "Anda bilang bahwa anda hanya bertemu dengan Cui Ming satu kali?"
"Benar." Abdul berusaha menghindari cahaya terang itu. Matanya terlihat merah dan hampir meneteskan air mata.
"Kami bertemu di restoran hotpot milik saya. Saya hanya bertemu dengannya saat itu!"