Bai Muchuan dan Xiang Wan adalah orang-orang yang pintar.
Emosi mereka mungkin akan mengganggu sehingga mereka bisa kehilangan akal sehat. Tapi mereka tidak membiarkan perasaan negatif mereka mengambil alih dalam waktu yang lama. Itu akan mempengaruhi perasaan mereka berdua.
Tidak ada yang mau mengalah.
Juga, tidak ada yang mau mengaku salah.
Karena bibir mereka sudah saling menempel dan tubuh mereka saling mendekat, mengapa mereka harus menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar?
Perasaan mereka terlihat jelas pada wajah mereka.
Mereka meletakkan kartu kamar dan menyalakan lampu kamar.
Alis Xiang Wan naik. Dia tersenyum.
"Tidak bisakah kamu membiarkan aku memimpin meskipun hanya sekali?"
Bai Muchuan langsung menjawabnya.
"Hal itu berhubungan dengan kehormatanku. Tentu saja aku tidak akan membiarkannya!"
"Kehormatan macam apa?" Xiang Wan mendengus. "Tidak akan ada yang tahu..."