Uh...
Ruang makan yang semula hangat tiba-tiba menjadi dingin.
Aroma hotpot tidak bisa menyembunyikan suasana sesak yang ada di sana.
Raut wajah Abdul terus berubah.
Dari yang semula terkejut menjadi takut.
Beberapa detik kemudian, Abdul menenangkan dirinya.
"Tuan Bai... Saya juga punya alasan sendiri..."
Tidak mudah membuka bisnis restoran di Nanmu yang penuh dengan aktivitas ilegal. Abdul pasti bukan orang biasa.
Abdul segera menenangkan dirinya dan langsung mengaku.
"Lima adalah putri angkat saya." Saat ini, dia sepertinya mengingat masa lalunya yang menyedihkan. Raut wajahnya terlihat seperti pria yang telah membesarkan anak tanpa bantuan istri. "Saya tidak mengatakannya karena saya mengkhawatirkan keadaan putri saya. Jika orang lain tahu kalau dia bukan putri kandung saya, maka orang lain pasti akan memandang aneh dirinya. Dia sangat menyedihkan... Bukankah anda setuju jika tindakan itu sangat kejam?"