Bai Muchuan menyibak rambut Xiang Wan yang menutupi dahinya. Dia menyelipkannya ke belakang telinga Xiang Wan dan mencium telinganya.
"Aku tidak sebaik yang kamu pikirkan. Namun aku juga tidak seburuk yang kamu sangka. Saat ini, aku dan kamu seimbang!"
"Apakah kamu sedang bercanda?"
"Tidak."
"Benarkah?"
"Aku jujur!"
"..."
Mata Xiang Wan terasa hangat.
Menurut Xiang Wan, ini adalah kata-kata paling menyentuh yang pernah diucapkan oleh Bai Muchuan.
Tidak ada yang membuat Xiang Wan merasa lebih nyaman selain jaminan yang diberikan oleh Bai Muchuan.
"Sikapmu sangat tulus. Aku percaya padamu." Xiang Wan melirik Bai Muchuan. Setelah itu, dia menatap Biara Wen Xin. "Apakah Bodhisattva di Biara itu masih utuh?"
"...Sudah roboh terkena ledakan."
"..."
Xiang Wan berpikir bahwa Bodhisattva bisa menjadi saksi cinta mereka. Dia merasa bahwa hal itu sangatlah romantis...
Sayang sekali...