Ketika Quan Shaoteng mencoba berpose dengan gagah, rekan-rekan lainnya merasa malu.
Wajahnya yang tampan dan mempesona... Setiap dia menatap orang lain, matanya seperti penuh dengan perasaan...
Sayangnya, Bai Muchuan tidak tergoda.
Quan Shaoteng: "Sial! Maksudmu, aku adalah seekor angsa?"
Bai Muchuan seakan-akan berkata 'tebak saja sendiri'. Dia lalu menoleh pada rekan lainnya.
"Semuanya, ayo semangat! Kita akan menghadapi pertarungan sulit setelah ini. Kita sepertinya akan tinggal di hutan untuk sementara waktu..."
'Untuk sementara waktu'– ucapan ini ditujukan untuk menenangkan mereka.
Tapi mereka tahu bahwa menyelesaikan misi ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Oleh karena itu, mereka sudah siap menghadapi bahaya untuk saat ini.
Peralatan, ransum, bahkan bahan peledak yang memadai...
Semua orang membawa persediaan sebanyak mungkin.
...
Bai Muchuan dan timnya terus mencari Brother Steel.
