Bagaimana bisa yang seperti ini dianggap sudah cukup?
Apakah Bai Muchuan tidak mau atau alat vitalnya tidak bisa... berdiri?
Bukankah lelaki adalah makhluk visual?
Pikiran Xiang Wan terlihat jelas di wajahnya.
Bai Muchuan merasa geli sekaligus kesal. Dia mencubit Xiang Wan dan baru melepaskan cubitannya setelah Xiang Wan mengeluh kesakitan.
"Aku tidak ingin menyentuhmu hari ini. Tapi kamu..." Bai Muchuan mencubit Xiang Wan dan berbicara dengan sombong. "Di sini, di sini, dan di sini. Semuanya milikku. Tidak ada orang lain yang boleh menyentuhnya."
"..." Xiang Wan mengerutkan bibirnya. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun.
"Dasar bocah bodoh. Apakah kamu masih melamun?" Bai Muchuan menghela nafas. Dia tiba-tiba menunduk dan mengecup bibir merah Xiang Wan dengan lembut. Xiang Wan gemetar. Tubuhnya menjadi tegang saat Bai Muchuan menciumnya. Bai Muchuan menatap Xiang Wan dan mencubit pipinya yang menjadi merah.