Entah mengapa ruang interogasi terasa dingin.
Xiang Wan duduk di kursi dengan tegang. Dua petugas polisi sedang duduk di hadapannya.
"Nama?"
"Xiang Wan."
Xiang Wan mengerti bahwa ini adalah prosedur yang biasa dilakukan.
Itulah mengapa dia sangat kooperatif. Pertanyaan-pertanyaan itu hanya tentang siapa, kapan, apa, kenapa, dan bagaimana. Namun Xiang Wan merasa sedih.
Beberapa hari yang lalu, dia baru saja menginterogasi para tersangka dengan rekan-rekannya di Distrik Hongjiang. Dalam waktu singkat, dia justru duduk di kursi tersangka.
Petugas polisi sangat puas dengan sikapnya yang kooperatif.
Mereka mencatat pernyataan itu dengan teliti. Nada bicara mereka menjadi lunak berkat sikap Xiang Wan yang patuh.
"Bagaimana kamu bisa mengenal korban, Zhang Lu?"
Xiang Wan memandang mereka dengan tenang. Dia memikirkannya sejenak dan mengerutkan alisnya.
"Aku tidak tahu siapa Zhang Lu."