Mereka telah mengenal Cheng Zheng cukup lama. Mereka jarang sekali melihat dia kehilangan kontrol atas emosinya.
Yah... Dia belum benar-benar kehilangan kontrol. Namun sepertinya sudah di ambang batas.
Xiang Wan merinding melihatnya. Bai Muchuan tidak keberatan sama sekali. Dia menepuk bahu Xiang Wan dengan pelan. Dia memberikan isyarat untuk membuka pintunya lebih dulu.
Bai Muchuan berjalan ke pintu rumah Cheng Zheng dan berhenti di hadapannya. "Jika kamu ingin marah, perlihatkan saja," ucapnya sambil tersenyum. "Jangan pernah menahan amarah atau kamu akan sakit!"
Setelah itu, Bai Muchuan tidak melihat reaksi Cheng Zheng dan segera mengambil barang-barang dari rumahnya. Kemudian dia menempatkan barang-barang itu di rumah Xiang Wan.
...
Xiang Wan membantu membawakan barang-barang Bai Muchuan. Dia sama sekali tidak berani mengingat tatapan Cheng Zheng. Sedangkan Tuan Muda Bai tidak bisa berhenti mengoceh.