Xia Ling menerima syal itu.
Kelembutan kain menyentuh hatinya.
Mereka sudah saling mengenal selama bertahun-tahun, melewati perpisahan, perdamaian, dan banyak kendala lainnya. Tetapi, Xia Ling tidak pernah mengenakan syal untuknya. Ia sedikit berjinjit dan dengan hati-hati melilitkannya di leher Li Lei. Berputar-putar.
Li Lei menatap Xia Ling, mereka begitu dekat satu sama lain sehingga mereka bisa merasakan napas masing-masing.
Li Lei bisa melihat bulu matanya berkibar sedikit, selembut kuas seni, dan mata itu penuh kehidupan. Betapa ia berharap bisa memeluknya.
Xia Ling tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Li Lei, dan terus mengenakan syal padanya dengan lembut dan menutupi sebagian wajahnya, sama seperti yang ia lakukan pada iklan. Ketika menyesuaikan syal di sekitar bekas luka Li Lei, tangannya membeku sesaat — ia tidak sengaja menyentuhnya.
"Sebenarnya, ini bukan sesuatu yang serius," Li Lei tampaknya membaca pikiran Xia Ling.
