Tubuh Xia Ling gemetar. Ia menatap Pei Ziheng penuh dengan ketakutan tanpa bisa menjawab.
Pei Ziheng membelai bahunya yang tidak ditutupi apapun, dan Xia Ling pun tersentak seketika. Gadis itu ingin bersembunyi, tetapi cengkeraman pria di hadapannya begitu kuat saat meraih pinggangnya.
"Ye Xingling," katanya. "Menyerahlah."
Xia Ling merasa berada di ambang kegilaan saat ia meronta-ronta, melawan dan menendangnya bertubi-tubi. Sayangnya, upayanya sia-sia — pria itu menekannya dengan kuat.
Ketika ia hampir kehilangan semua harapan, seekor macan tutul diam-diam muncul di sudut ruangan, di belakang Pei Ziheng. Ia sedang menatap Xia Ling.
Itu adalah... Er Mao!
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Xia Ling benar-benar mendambakan kehadirannya dan dipenuhi perasaan gembira.