Shaohui mencoba menghindari kuda-kuda yang ketakutan dan tiba di sisi kuda poni miliknya.
Kuda poni tersebut terluka dan terbaring di tanah. Ia menatap tuan kecilnya dengan mata basah dan mendengus beberapa kali. Ia ingin memberitahu tuannya untuk segera pergi. Sangat berbahaya di sini. Tinggal sedetik lebih lama bisa membahayakan hidupnya.
Akan tetapi, Shaohui menolak untuk pergi. Ia menyeret kuda poninya yang tidak berdaya, tetapi tidak bisa menggerakkannya satu inci pun. Ia sangat cemas sehingga hampir menangis. Apa yang harus ia lakukan? Ia tidak ingin kuda poninya mati. Ia berdiri di depan kuda poni dan melambaikan tangannya dengan panik untuk mengejar kuda-kuda yang sedang melaju ke arahnya.
Caranya berjalan mondar-mandir sangat menggemaskan.
Akan tetapi, air mata membasahi mata kuda poni saat memandangi anak tersebut.