Xia Ling berjalan menuju pintu.
Mengintip melalui lubang pengintip, ia melihat seorang pria tinggi, mengenakan jas kotak-kotak abu-abu dengan ekspresi dingin berdiri di luar pintu.
Pria tersebut adalah Pei Ziheng.
Ia memegang nampan yang sangat indah di satu tangan yang berisi sepiring apel yang diiris, serta salad buah dengan semua jenis buah-buahan dipasangkan dengan daun mint dan selai madu; tampak segar dan lezat.
"Aku membawakanmu sesuatu untuk dimakan," kata Pei Ziheng lembut di telepon. "Xia Ling, buka pintunya." Ketika suasana hatinya sedang buruk, Xia Ling suka memakan makanan ringan. Karenanya, Pei Ziheng memerintahkan orang dapur untuk membuat salad buah.
Akan tetapi, Xia Ling berkata, "Terima kasih, tetapi tidak perlu. Silakan kembali."
Pei Ziheng bertanya, "Mengapa?"
"Kau tahu alasannya."
"Karena Li Lei?"
