Li Lei memandang Xia Ling dari jauh.
Meskipun hati Xia Ling penuh kepedihan, ia masih terlihat cantik saat menaburkan tanah dengan merata. Air mata mengalir di pipinya.
Para pekerja maju ke depan untuk menutup peti mati.
Ia setengah berlutut di samping batu nisan anaknya dan menolak untuk pergi.
"Xiao Ling, bangun." Pei Ziheng memegangnya. Ia pun setengah memapah, dan setengah menyeret Xia Ling menjauh dari makam. Xia Ling melawan, ingin kembali bersama dengan anaknya. Air matanya mengalir tak terkendali. Cengkeraman Pei Ziheng padanya menjadi semakin kuat saat memeluknya. Lelaki tersebut menyaksikan tanpa ekspresi ketika peti mati disegel di tengah-tengah suara tangisan Xia Ling.
Peti mati diturunkan ke dalam tanah dan ditutup, dan batu nisan diletakkan di tempatnya.
Tulisan "Makam Pei Zhaohui" diukir dengan jelas di batu nisan.