Namun, tidak lama kemudian, para tamu dan wartawan menyadari bahwa Xia Ling sedang sendirian di sebuah sudut, dan segera menuju ke sana. Mereka mengajaknya mengobrol atau meminta wawancara. Xia Ling terbiasa dengan hal-hal seperti itu, mengingat bahwa ia telah menjadi diva selama bertahun-tahun dalam kehidupan masa lalunya. Tetapi, ia tidak menikmati perhatian ini dan hanya merasa lelah.
Ia akhirnya berhasil membebaskan diri dari mereka dengan susah payah.
Ia tidak berani berdiri di sembarang sudut lagi, dan mulai berjalan ke ruang istirahat pribadi, mengangkat ekor gaun putih peraknya. Cahaya bulan bersinar di tangga di depan pintu, dan bayang-bayang bunga di pepohonan, mencetak pola-pola indah di tangga.
Di malam musim semi yang indah ini, ia melihat seseorang yang tidak ingin ia temui.