Pei Ziheng memandangi si kecil yang jelek di tangannya dan dengan dingin berkata, "Rindu ibumu? Dia sebentar lagi akan kehilangan ibunya."
Ia ingat bagaimana Xia Ling berkata "terima kasih" ketika ia memberikan tamparan di wajahnya. Oh, betapa Xiao Ling adalah orang yang begitu angkuh. Di kehidupan sebelumnya ketika disekap sebagai tahanan, ia menangis, memaki, bahkan memohon, tetapi tidak pernah mengucapkan terima kasih karena dipukul.
Pei Ziheng tahu mengapa Xia Ling melakukannya.
Xia Ling bersyukur bahwa Pei Ziheng tidak menyakiti anak itu, bahwa Pei Ziheng malah menyakitinya. Sekarang, Pei Ziheng tahu betapa perempuan tersebut bersedia menanggung semua rasa sakit jika itu berarti si makhluk kecil akan terhindar dari bahaya.
Demi anaknya, ia lebih memilih tunduk pada Pei Ziheng.
Pei Ziheng merasakan tusukan di hatinya.
"Suruh sopir kemari dan bawa anak haram ini pergi." Kata Pei Ziheng.