Chereads / Lahirnya kembali sang bintang / Chapter 46 - Serangan Balik Wei Shaoyin

Chapter 46 - Serangan Balik Wei Shaoyin

Semua orang memandang ke arah suara itu.

Di deretan pertama kursi VIP, Chu Chen sedang duduk dengan tangan terkepal. "Aku mengakui bahwa versi Iblis Laut Xingling cukup bagus, hampir mencapai standar yang ditetapkan Xia Ling dalam nyanyiannya..." Ia pelan-pelan mulai berbicara. "Tapi, tidakkah kalian merasa dia hanyalah seorang plagiat? Kesamaan dengan cara Xia Ling menyanyikan lagu terlalu tinggi. Kalian menganggap seseorang seperti ini memiliki kemampuan menjadi diva?"

Auditorium menjadi sunyi setelah mendengar pendapat Chu Chen.

Di atas panggung, Xia Ling merasa sangat marah. Ia memperlakukan Chu Chen dengan baik di masa lalu, menyampaikan banyak hal baik tentangnya kepada Pei Ziheng. Namun sekarang setelah bereinkarnasi, mengapa Chu Chen selalu menghalanginya dan berkali-kali mengganggunya?

Xia Ling membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu sebagai pembelaan, tapi Wei Shaoyin sudah mendahuluinya.

"Chu Chen, tolong bawa Feng Kun kemari lain kali jika kau tidak tahu bagaimana cara menghargai musik yang bagus." Wei Shaoyin selalu jelas dengan kata-katanya dan sangat ketus beberapa hari terakhir ini. "Tidak bisakah kau mendengar bahwa versi Ye Xingling hari ini benar-benar berbeda dari versi Xia Ling?"

Chu Chen tertawa dingin. "Ya, dia sebagian besar hanya bisa meniru Xia Ling. Banyak nada tinggi yang dia nyanyikan berbeda dari Xia Ling karena dia tidak bisa mencapai nada tinggi itu!"

Penonton mulai ramai berdiskusi. Chu Chen benar, jangkauan vokal Xia Ling dalam kehidupan sebelumnya sangat luas dan ia bisa dengan mudah mencapai banyak nada tinggi. Suaranya dalam kehidupan ini tidak sebanding dengan kehidupan sebelumnya dalam hal rentang nada. Ada banyak bagian dalam lagu yang memang tidak bisa ia jangkau.

"Oleh karena itu, Ye Xingling memodifikasi banyak bagian lagu dengan sempurna." Wei Shaoyin mendebatnya, "Ia berhasil mengubah setiap bagian yang tidak dapat dijangkaunya dengan sempurna, seolah-olah tidak ada yang berubah dari lagu itu. Ia sama sekali tidak mempengaruhi kualitas lagu. Tidakkah anda tahu bahwa bakatnya jauh lebih berharga daripada sekadar meniru?"

Mayoritas penonton mulai mengangguk, setuju dengan pernyataan Wei Shaoyin. "Ya, benar. Jika aku tidak tahu bahwa penyanyi asli lagu ini adalah Xia Ling, aku akan berpikir bahwa lagu itu dibuat untuk Ye Xingling."

Wei Shaoyin melanjutkan, "Terlebih lagi, Ye Xingling menyanyikan gaya yang benar-benar berbeda dengan Xia Ling. Xia Ling sangat mencolok, seperti bola api di tengah laut. Ia terlihat kejam dan spektakuler, penuh dengan bahaya godaan."

"Tapi Ye Xingling tidak menyanyikannya seperti itu. Dia lebih... dingin." Ia melirik ke arahnya seraya berkata, "Suaranya seperti kabut, menyembunyikan kesepian dan kekosongan seperti seseorang yang tengah tersesat di lautan."

"Seorang gadis muda yang dapat bernyanyi dengan emosi seperti itu, aku pikir kemampuannya tidak terbatas."

Wei Shaoyin menyelesaikan pidato singkatnya.

Chu Chen menatapnya dalam diam, bibirnya menipis membentuk garis.

Xia Ling tahu bahwa Chu Chen tidak memiliki alasan untuk membantah Wei Shaoyin. Jika dalam urusan apresiasi musik, ia terpisah jauh sekali dari Wei Shaoyin, dan berdiskusi lebih lanjut hanya akan mempermalukannya.

Chu Chen berdiri, berkata, "Untuk sementara, kami akan membiarkan trainee ini di Skyart Entertainment."

Saat menyelesaikan kalimatnya, ia menatap Xia Ling dengan tajam. Kali ini, Xia Ling bisa membaca perasaan si manajer dengan jelas. Tampaknya ada nostalgia bercampur dengan kekesalan, ada juga kebencian serta sedikit kepasrahan... Sulit untuk mengatakan apakah Chu Chen merasa senang atau sedih karena emosinya tampak rumit.

Chu Chen berbalik dan pergi tanpa mengatakan apapun padanya. Orang di Imperial Entertainment adalah orang-orang yang suka beraksi nyata, tidak suka banyak berbicara.

Tatapan terakhirnya membuat tubuh Xia Ling gemetar dan tidak bisa bernapas, seolah-olah hatinya dicengkeram oleh sepasang tangan yang beku.

Ia berdiri di tempatnya sampai Tan Ying mengumumkan penutupan acara dan Wei Shaoyin berjalan mendekat untuk menepuk bahunya. "Xiao Ling."

Ia kembali tersadar.

Wei Shaoyin menyerahkan beberapa barang yang ada di tangannya - segelas air hangat dan permen untuk melegakan tenggorokannya. "Jangan memaksa dirimu begitu keras lain kali." Ia melanjutkan, "Kau perlu melindungi suaramu agar bisa bertahan seumur hidup."

Xia Ling terkejut, kemudian tersenyum dengan rasa terima kasih padanya. "Ya. Aku tahu."

Ia meletakkan jari telunjuk di bibirnya untuk menyuruh Xia Ling berhenti berbicara, kemudian membawanya kembali ke tempat istirahat.

Xia Ling duduk sejenak dan minum lebih banyak air. Akhirnya ia mulai merasa lebih baik.

Setelah itu, Wei Shaoyin berkata, "Sangat sulit untuk menyanyikan bagian terakhirnya, bukan?"

Xia Ling sadar bahwa lagu Iblis Laut adalah lagu yang sangat sulit. Meskipun dapat mengubah beberapa bagian, masih tidak mudah untuk menyanyikan lagu tersebut secara keseluruhan. Faktanya, ia mengalami kesulitan bernapas di puncak akhir lagu. Walaupun masalah itu hanya terjadi beberapa detik dan tidak menonjol, Wei Shaoyin cukup cerdik untuk mengetahuinya.

Xia Ling menghela napas pasrah.

Dalam kehidupan masa lalu, ia memiliki ahli gizi pribadi untuk merawat tubuhnya. Ia makan dengan baik dan vokalnya mendapat perlindungan terbaik pula. Dalam kehidupan ini, vokalnya biasa-biasa saja dan ia juga tidak bisa mendapatkan perawatan yang sama spesialnya. Bagaimana mungkin ia bisa menyamai kejayaannya dulu?

Xia Ling - sang diva dekade ini - pada akhirnya akan menjadi legenda yang tidak bisa ditiru.

Wei Shaoyin melihat kekecewaannya. "Tidak ada orang waras yang akan mencoba mengalahkan Xia Ling di rentang vokalnya. Itu hanya akan membahayakan. Xiao Ling, kau melakukannya dengan sangat baik. Teknikmu setara dengan Xia Ling dan penyampaian emosimu lebih teliti darinya. Selama kau tetap melakukan apa yang kau kuasai dan bertahan, suatu hari kau pasti akan sukses. "

Xia Ling mengerti apa yang ia maksudkan. Itu akan menjadi kesuksesan milik Ye Xingling, sama sekali berbeda dari apa yang diciptakan Xia Ling.

Ia merasakan harapan muncul di hatinya meskipun ia tidak bahagia, dan berkata pada dirinya sendiri dengan lembut, "Ya... kesuksesan milik Ye Xingling, seperti apa itu?"

Ia minum air di dalam gelasnya perlahan, kemudian mendongak dan berkata, "Ah Wei, terima kasih."

"Untuk apa kamu berterima kasih padaku? Aku akan sangat berterima kasih jika kau berhenti menyiksa pita suaramu." Setelah melihat bahwa Xia Ling baik-baik saja, Wei Shaoyin kembali pada dirinya yang ketus, dan berkata, "Aku tidak percaya kau begitu bodoh. Kau bahkan mengikuti langkah si idiot Xia Yu dengan memaksa batas kemampuanmu?! Apakah kau mencoba membohongi Tan Ying? Seberapa besar kamu membencinya?! Apakah kau mencoba membuatnya menolak Imperial Entertainment dan kemudian menyesal terhadap Ye Xingling yang manja?!"

Xia Ling menjawab dengan malu-malu, suaranya terdengar pelan, "Tapi aku mengubah banyak bagian agar sesuai dengan rentang vokalku..."

"Bahkan jika kau memang merubah lagunya, kemampuanmu tidak cukup untuk menyanyikan lagu yang begitu sulit secara langsung!"

"Tapi kamu tadi memberitahu Chu Chen bahwa aku menyanyikannya dengan sempurna ..."

"Aku bohong padanya! Kau mempercayaiku? Apakah kau sebodoh dia?"

Xia Ling hanya terdiam mendengar tegurannya. Setelah selesai berbicara, pria itu membalikkan badan dan pergi.

Setelah Wei Shaoyin pergi, Xia Ling merasa sedih karena kegagalannya. Ia pergi makan malam, lalu kembali ke asrama untuk mandi dan tidur. Tubuhnya sangat lelah.

Wei Shaoyin benar. Menyanyikan lagu Iblis Laut dalam keadaan vokal dan tubuhnya saat ini memang merupakan beban yang berat. Ia tidak merasakannya ketika berada di atas panggung, tetapi sekarang saat adrenalinnya sudah reda, ia merasa kehabisan semua energi, baik secara mental dan fisik.

Ia tertidur lelap dan tidak mengalami mimpi buruk. Sesuatu yang jarang terjadi.

Setelah waktu yang cukup lama, ia terbangun karena seseorang tengah mengguncang tubuhnya dengan keras.

"Xingling, teleponmu berdering." Teman sekamarnya, Lan Lan, menyerahkan telepon yang terbungkus kristal indah itu. "Sudah berdering lama, kita semua terbangun karenanya. Angkatlah."

Xia Ling tidak ingin bergerak dalam kondisi setengah sadar. Ia bergumam, "Tolong bantu aku untuk menutup telepon..."

Lan Lan menatapnya seolah-olah sedang menatap hantu. "Tutup telepon?! Itu panggilan dari bos besar. Xingling, sejak kapan kau mengenal bos besar Li?!"

Xia Ling terkejut dan terbangun seketika.

***