Pei Ziheng mengoleskan sedikit salep pada luka Xia Ling.
Salep tersebut terasa dingin, sehingga meringankan rasa sakit pada lukanya yang terasa seperti terbakar. Di bawah cahaya kristal redup, Xia Ling menatap wajah Pei Ziheng dengan tenang. Ada memar di bibir pria itu, dan beberapa noda darah yang mengering. Ia tampak berbeda dari sosok yang biasanya tenang dan lembut. Sebaliknya, ia menampilkan sikap yang kejam dan ganas.
Ini adalah pertama kalinya Xia Ling melihat Pei Ziheng kehilangan kendali atas dirinya. Bahkan ketika mereka bertengkar atau ketika pria itu dengan sombong menghukumnya, ia selalu mengendalikan diri, tidak seperti caranya melupakan semuanya saat berkelahi tadi. Ia seperti seorang bocah lelaki yang baru mulai jatuh cinta, dan berkelahi karena pacar pertamanya.
Tanpa sadar, Xia Ling mulai melamun.
"Apa yang sedang kau lihat?" tanya Pei Ziheng bertanya saat mengoleskan salep pada gadis itu.