Setelah mendapatkan jimat itu kembali, Xia Ling merasa jauh lebih tenang dan nyaman.
Ia takut akan membuat Pei Ziheng marah, jadi ia tidak berani menggantungkan jimat di lehernya terus menerus, tetapi ia masih menyimpannya di dalam tas tangan yang ia bawa kemana-mana. Ia akan mengeluarkannya sesekali, sambil duduk sendirian mengingat kenangan tentang Li Lei dan kebahagiaan singkat yang mereka alami bersama. Kenangan tersebut memberinya keberanian untuk melanjutkan perjalanan panjang di hadapannya, yang sepertinya tidak berarti apa-apa selain kesepian.
Pei Ziheng sangat sibuk dan akan meninggalkan rumah lebih awal dan kembali larut malam. Ia biasanya baru kembali ketika Xia Ling sudah tertidur, dan berangkat sebelum gadis itu bangun. Kadang-kadang, Xia Ling akan melihatnya di kantor, selalu tampak terburu-buru.
Xia Ling seharusnya senang dengan keadaan ini.