Chu Chen menurunkan alis, menolak untuk bergerak.
Xia Yu tersenyum, dan suaranya kembali lembut seperti biasa. "Jika tidak menghentikanmu dan membiarkanmu dengan ceroboh mencuri lounge milik kakakku, dia benar-benar akan membuat Kak Ziheng marah."
Xia Ling memelototi mereka dan bernapas berat, tetapi tidak mengatakan sepatah kata pun.
"Oke, baiklah..." Untuk waktu yang cukup lama, ia menggertakkan gigi dan berbalik untuk berjalan ke bawah. Ia tidak percaya bahwa ia tidak akan dapat menemukan sebuah telepon!
Setelah beberapa langkah, ia menabrak seseorang. Pria itu memiliki dada yang hangat dan mengenakan kemeja katun sutra hitam. Ujung hidungnya terasa sakit setelah menabraknya. Lalu, sepasang tangan yang hangat dan kuat menolongnya. Dari atas kepala, ia bisa mendengar suara laki-laki yang agak rendah. "Apa yang terjadi? Siapa yang mengganggumu?"
