Kata-kata Pei Ziheng bagaikan kutukan yang membuat Xia Ling ketakutan hingga tidak dapat bergerak.
Di atas tubuhnya, napas Pei Ziheng terasa berat ketika menatapnya, seperti seekor harimau yang ingin menerkam mangsa. Cahaya malam masih redup, dan pria itu terlalu dekat dengannya, begitu dekat sehingga ia bisa merasakan dadanya bergerak. Ia pun bisa merasakan nafas Pei Ziheng di wajahnya. Dalam kehangatan pakaian, ia merasa seperti lelaki itu bisa menyakitinya saat itu juga.
Menyerang dan menghabisi dirinya.
Ia tahu bahwa Pei Ziheng selalu menginginkannya.
Bukan secara harfiah saja tapi... ingin tidur dengannya.
Saat ini, mata Pei Ziheng terlihat sedang menahan diri dari melakukan sesuatu yang kejam. Xia Ling sangat memahami hasrat pria itu dan kecenderungannya melakukan pelecehan.