Xia Ling berdiri di ambang pintu rumah dengan cemas.
Kapan terakhir kali ia berdiri di sana? Ternyata, saat ia mengetahui tentang pertunangan Pei Ziheng dengan Wang Jingwan. Ia lalu mengemasi kopernya dengan sedih ketika pertengkaran dengan Pei Ziheng tampak sia-sia. Namun, lelaki itu berhasil mengejarnya tepat ketika ia akan meninggalkan rumah, dan menamparnya sampai terjatuh.
Kejadian itu terjadi tepat di tempat ia berdiri sekarang.
Xia Ling menatap lantai parket indah yang ia pilih sendiri. Meskipun desainnya rumit dan elegan, teksturnya juga sangat keras. Jatuh dari tamparan itu terasa sangat menyakitkan, tapi yang lebih menyakitkan adalah kesedihan yang ia rasakan dari tamparan yang membakar di wajahnya.
Kesedihan yang sama ia rasakan sekarang ketika kembali ke tempat ini.
