Xia Ling memperingatkan diri dalam hati untuk tidak terpengaruh oleh kuda troya
Namun, kuda troya itu tidak menyadari apapun. Setelah menyeduh teh, ia membungkuk, memeluk Xiao Ling, dan dengan hati-hati menyuguhkan teh. "Bagaimana rasanya?" suaranya sangat lembut. "Aku menambahkan sedikit mint, chamomile, dan madu. Paru-parumu terluka beberapa hari yang lalu, jadi kau perlu lebih banyak cairan lembab."
Seluruh tubuh Xia Ling terasa lembut...
Lupakan saja, memang kenapa kalau memang pria itu adalah kuda troya? Ia harus menikmatinya selama masih bisa. "Kumpulkan kuntum mawar selagi kau bisa, masa lalu masih berjalan." Dalam hatinya, ia melafalkan bait-bait sebuah puisi. Dua tangan yang ternoda oleh sirup tiba-tiba menyentuh bos besar.