Apakah itu halusinasi? Apakah ia hanya melihat pria itu karena ia akan mati?
Akan tetapi, sentuhannya terasa sangat nyata. Pria itu menggendongnya dan menuntunnya saat mereka berenang menuju ke tepi.
Jadi, Pei Ziheng datang untuk menyelamatkannya. Pada saat itu, air mata Xia Ling mengalir di matanya, dan semua keluhannya dicurahkan dari sana. Hanya sekarang, ketika menghadapi situasi hidup dan mati, ia menyadari bahwa pria tersebut bersedia mengorbankan hidup demi dirinya.
Pei Ziheng adalah penyelamatnya sejak dulu.
Xia Ling berjuang untuk mengangkat kepala dan terus berenang dengan satu lengannya yang masih kuat agar tidak menjadi beban baginya. Saat berenang, ia secara tidak sengaja menyenggol pergelangan tangan Pei Ziheng.
Benda logam di pergelangan tangannya terbuka dan terlepas.
Pei Ziheng menoleh, dan ekspresinya berubah.