"Hahaha." Bai Murong tertawa terbahak-bahak, tidak menghargai Xia Yu sedikitpun.
Ia sudah lama diam-diam membenci Xia Yu ketika menyaksikan gadis lemah dan tidak berdaya sepertinya mengintimidasi Xiao Ling dan menginjak-injak Luo Luo. Semua ini membentuk pandangannya tentang gadis tersebut sebagai orang yang sangat licik.
Mendengar tawanya, ekspresi Xia Yu menjadi lebih marah, dan wajahnya berubah menjadi semakin memerah.
"Sudah cukup, mari kita lanjutkan syutingnya. Semua orang siap di posisi!" sang sutradara bertepuk tangan untuk mendapatkan perhatian semua orang, dan memerintahkan pembuatan film untuk dilanjutkan.
Dalam segmen berikutnya, mereka akan memilih pemenang. Tim Xia Ling dan tim Luo Luo menemukan kunci pada saat yang sama. Namun, hanya ada satu kunci. Siapa yang harus diberi tanggung jawab memegangnya?
"Keputusan yang sulit..." Pikir si badut.
