Chereads / Lahirnya kembali sang bintang / Chapter 22 - Maukah Kau Datang ke Studio Rekamanku ?

Chapter 22 - Maukah Kau Datang ke Studio Rekamanku ?

Wei Shaoyin mengutak-atik cangkirnya seperti biasa. "Feng Kun telah memberikan pendapatnya tentang lagu ini dan dia juga yang mengijinkan pemotongan sebagian dari alur musik Xia Ling. Dia bahkan mengusulkan Shen Manyao untuk menjadi penyanyi utama."

Xia Ling merasa heran. "Shen Manyao? Mengapa Feng Kun mengusulkan dia?"

"Feng Kun berkata bahwa kebanyakan orang yang memuji Xia Ling sampai setinggi langit itu sebenarnya orang-orang yang munafik, mereka tidak sabar ingin menjatuhkan dia. aku rasa Feng Kun benar. Jika dilihat dari temperamen dan keangkuhan Xia Ling, tidak heran kalau dia sangat tidak disukai," kata Wei Shaoyin secara jujur, sebelum dia meneruskan. "Dia mengatakan padaku bahwa Xia Ling paling tidak suka dibohongi dan dikhianati. Jika artis-artis munafik itu bernyanyi saat pemakaman Xia Ling, arwahnya tidak akan senang. Dalam situasi ini, sebaiknya Shen Manyao yang menyanyikan. Suaranya mungkin tidak istimewa, tapi paling tidak dia satu-satunya yang berani menyuarakan pendapatnya kepada Xia Ling.

Oh, jadi itulah sebabnya.

Xia Ling tidak yakin kalau ini hal yang lucu atau menyedihkan, tapi ia merasa nyaman dalam hati. Feng Kun selalu mengerti isi hatinya. Sekarang, orang yang paling mengenal dirinya bukanlah Pei Ziheng atau Xia Yu, tapi Feng Kun.

Memilih Shen Manyao berdasarkan penjelasan ini memang aneh. Tapi, inilah yang sebenarnya ia inginkan. Tadinya, Xia Ling tidak tahu kalau mereka yang memuji dan memujanya ternyata begitu munafik. Setelah menyadarinya, ia benar-benar ingin memilih seorang seperti Shen Manyao daripada memberi kesempatan kepada orang lain dan menguntungkan mereka.

Dia mengangguk. "Feng Kun… itu bagus sekali."

Ia tidak tahu bagaimana lagi menyampaikan pikirannya. Tidak ada kata-kata yang mampu mengutarakan rasa terima kasihnya.

Wei Shaoyin tidak melihat perubahan kecil dalam suasana hati Xia Ling. Dia hanya mengatakan, "Iya, Feng Kun selalu baik hati terhadap Xia Ling. Tapi, sekarang aku yang sengsara. Aku harus kerjasama dengan orang seperti Shen Manyao yang tidak bisa menyanyikan nada dengan benar. Aku harus menghabiskan banyak waktu untuk mengajarinya cara bernyanyi dari dasar!"

Xia Ling menahan diri, tapi tetap tersenyum saat melihat tatapan tajam Wei Shaoyin. "Aha! Untungnya melodi lagu itu dikarang untuk kalangan umum. Jadi, tidak perlu penyanyi yang benar-benar mahir."

"Waktu kita terbatas untuk lagu ini, dan kemampuan Shen Manyao….. Jadi, mustahil kalau kita memberinya lagu yang susah," Ujar Wei Shaoyin. "Dan lagi, lagu ini ditulis khusus oleh penggemar Xia Ling. Kebanyakan dari mereka tidak begitu pintar bernyanyi. Agar dapat dinyanyikan dengan baik dan menyentuh hati, satu-satu caranya adalah dengan mengatur melodi yang cocok untuk kalangan umum."

Wei Shaoyin terlihat memiliki pemikiran lain ketika berkata, "Aku betul-betul penasaran apa yang ada di benak para penggemar. Saat menyanyikan lagu-lagu Xia Ling, mereka akan kedengaran seperti orang yang teriak-teriak tidak karuan, tapi mereka tetap saja suka. Seperti Mai Na contohnya…"

Xia Ling perlahan menyeruput teh buahnya dengan kepala menunduk. Ia tidak berkomentar. Memang benar lagu-lagunya banyak yang menjadi top, tapi penggemarnya jarang memenangkan kompetisi dengan menyanyikan lagunya.

Andaikan bisa mengulang lagi, ia akan lebih perhatian kepada fansnya – ia akan menuliskan beberapa lagu yang bisa mereka nyanyikan dengan baik dan merdu.

"Untungnya kau ada disini," kata Wei Shaoyin. "Beberapa lagu asli Xia Ling dimasukkan ke dalam lagu ini. Lagu-lagunya selalu agak susah untuk dinyanyikan, ini menyebabkan beberapa hambatan sewaktu akan digabungkan. Aku telah berusaha dengan beberapa penulis lagu untuk mencari solusi, tapi tidak berhasil. Dengan diskusi langsung denganmu, rasanya aku menemukan beberapa jalan keluar."

Xia Ling mendongak dan tersenyum, "Ah kalau begitu, aku senang bisa membantu."

Wei Shaoyin pun mengangguk. "Kau sudah banyak membantu. Aku akan melakukan beberapa modifikasi dengan lagu ini. Hasil akhirnya seharusnya akan lebih baik dari sekarang." Sambil mengatakan itu, sebuah pemikiran baru tiba-tiba muncul di benaknya. Ia berputar dan menatap Ye Xingling. "Ye Xingling, aku tidak menyangka kau punya keahlian dalam bidang ini. Maukah kau membantu kami di studio rekaman?"

Membantu Wei Shaoyin di studio rekaman?

Xia Ling sedikit terkejut lalu dengan santai bertanya.

"Apa aku nanti akan digaji?"

Wei Shaoyin ikut terkejut juga sekarang. Setelah diam sejenak, ia menjawab dengan agak serius, "Ini melebihi dari impian kebanyakan orang, dan yang bisa kau pikirkan hanyalah gaji?"

Dia percaya kata-kata Wei Shaoyin. Di kehidupan pertamanya, ia melihat bagaimana orang-orang mempertaruhkan segalanya untuk mendapat kesempatan masuk studio rekaman Feng Kun. Banyak orang bahkan rela membayar untuk mendapatkan pekerjaan, apalagi bekerja secara sukarela. Dia dan Wei Shaoyin dianggap ada di level yang sama. Jadi, situasinya sama saja.

Tapi, Xia Ling berbeda. Ia tidak perlu pengalaman itu. Ia tidak tertarik dengan pengakuan dan tidak perlu mendekati siapa-siapa. Tawaran Wei Shaoyin tidak menguntungkan sama sekali. Jadi, ia menjawab, "Pak Wei, terima kasih atas usulanmu. Tapi, aku berhutang uang yang tidak sedikit pada perusahaan ini. Jadi, prioritasku sekarang adalah melunasi hutang. Hal-hal yang tidak membantu tidak masuk pertimbanganku."

Wei Shaoyin sedikit terkejut. "Kau berhutang uang pada perusahaan ini?"

Setelah melihat Xia Ling tidak ingin menjawab, ia tidak bertanya lagi. Ia hanya mengatakan, "Penyanyi baru yang belum sukses tidak dibayar untuk pekerjaan seperti ini dalam perusahaan, dan aku tidak bisa membuat pengecualian untukmu. Tapi.. kalau nanti kau sudah terkenal, aku akan menulis lagumu yang pertama. Bagaimana?"

Kali ini, Xia Ling yang terkejut. Siapa sangka kalau dia begitu baik hati? 

Bagi penyanyi baru, lagu pertama sangatlah penting. Jika dia bisa terkenal dengan lagu itu, jalan karir selanjutnya akan jauh lebih lancar. Namun jika lagu pertamanya gagal, jangan harap bisa melejit dengan persaingan yang begitu brutal dan kesempatan yang terbatas.

Ada banyak sekali penyanyi baru yang menghalalkan segala cara sekedar untuk mendapatkan lagu pertama yang bagus.

Namun, Wei Shaoyin dengan mudahnya membuat janji itu padanya.

Xia Ling tidak habis pikir mengapa dia menjanjikan itu. "Pak Wei, aku dengar anda tidak sembarang memilih orang. Aku cukup sadar diri untuk mengerti kalau suaraku tidak luar biasa dan tarianku juga tidak hebat. Aku cukup kaget karena anda pilih untuk tampil di video musik. Mengapa Anda rela menuliskan lagu khusus untuk penyanyi biasa sepertiku?" Sebenarnya bukan dia meremehkan diri sendiri, tapi kalau dilihat dari luar, memang dia hanya seorang penyanyi biasa.

"Kau sangat spesial, Ye Xingling," Kata Wei Shaoyin. "Aku merasa kau cukup istimewa sejak awal aku melihatmu."

Hal ini mengherankan. Pertemuan awal mereka adalah saat seleksi video musik, dimana Xia Ling sengaja berusaha menjadi penari yang biasa-biasa saja. Darimana Wei Shaoyin bisa melihat kemampuan sebenarnya? Xia Ling bergeser sedikit, sekarang dia terlihat siap mendengar lebih lanjut.

Wei Shaoyin berbicara dengan halus. "Kalau kita bicara tentang gerakan tarian dan posturmu saja, kau memang biasa-biasa saja. Kalau kau tampil sendirian, aku juga pasti tidak memperhatikanmu. Tapi, kau beruntung." Dia tersenyum. "Kandidat lainnya yang tampil hari itu sempat kau buat bingung hingga mereka salah gerakan."

"Hah?" Xia Ling mulai merasa ada yang tidak beres.

Seperti yang dia tebak, Wei Shaoyin meneruskan. "Kau punya aura yang tidak bisa dipadamkan oleh siapapun sekitarmu, termasuk oleh mereka yang punya gerakan tari yang indah. Tapi sebaliknya, gerakanmu yang kelihatan sederhana mampu mempengaruhi orang-orang sekitarmu secara tidak sadar dan alami, walaupun gerakanmu salah."

"Itulah sebabnya anda memilihku menjadi bagian dari video musik?"