Malamnya, Pei Ziheng membelai luka di pergelangan kaki Xia Ling dengan jari-jarinya yang ramping. "Xiao Ling, mengapa harus membuat dirimu menderita? Jika kau mau menurutiku, aku tidak perlu memperlakukanmu dengan cara begini," katanya sambil mendesah lembut.
Tubuh Xia Ling gemetar dalam pelukannya, takut kalau pria itu akan melihat rasa sakit yang ia coba sembunyikan, kebencian dan jijik padanya, dan betapa ia ingin melarikan diri dari mimpi buruk ini.
Jika pria itu menyadari hal tersebut, ia akan menyiksanya lagi dengan menyakitkan.
Sehingga, Xia Ling tidak pernah berani menuliskan lirik untuk lagunya.