Dari kantornya Sarah langsung menuju ke tempat pertemuan yang sudah di tentukan oleh pria tersebut.
Pria itu menyuruh Sarah bertemu dengannya di salah satu restoran yang cukup terkenal di Jakarta.
Begitu Sarah masuk, seorang pelayan wanita menyambut sarah dengan tersenyum.
"Mbak sudah pesan tempat?" tanya waitreess tersebut masih tersenyum kepada Sarah.
"Brandon Rivaldo" Sarah menyembutkan nama pria tersebut.
Tadi pagi pria tersebut mengingatkan Sarah sekali lagi lewat sms. Pria itu memesan tempat pertemuan mereka dengan namanya. Dan menyuruh Sarah untuk menyebutkan namanya jika ada yang bertanya.
Sarah sempat melihat bahwa pelayan wanita tersebut memandangi Sarah dengan tatapan iri dan ingin tahu, begitu Sarah mengatakan nama pria itu yang baru diketahuinya bernama Brandon.
Waitressnya pun mengantar Sarah ke tempatnya.
Ini cowok kerjaannya apaan coba, sampe ngajakin gue ke resto mahal kayak gini..
Sarah menunggunya sepuluh menit sebelum Brandon sampai.
Brandon datang dengan memakai celana jeans hitam panjang dipaduhkan dengan kemeja denim tangan panjang yang digulung setengah tangannya.
Wajahnya tampak bersinar.
"Elo nggak lama kan nunggunya?" Brandon duduk di depan Sarah.
"Enggak. Gue juga baru nyampe sepuluh menit lalu"
Brandon kemudian tersenyum kepadanya. Hati Sarah langsung berdebar-debar begitu melihat senyuman Brandon.
Gue gapain juga pake deg-degan kayak gini, udah kayak anak abege aja.
"Kamu sudah pesen?" tanya Brandon melihat menu yang ada di meja.
"Belum. Gue udah makan"
"Minum?"
"Es jeruk aja"
Brandon pun memanggil pelayan dan memesan makan mereka.
"Jadi soal masalah anak yang ada di kandungan elo, gue akan tanggung jawab" ucap Brandon tiba-tiba memecahkan kesunyian, "Gue akan nikahin lo" tambah Brandon tersenyum.
"What?" Sarah kaget bukan main, "Nikahin gue, maksudnya?"
"Ya, menikah. Elo jadi istri gue dan gue jadi suami elo" jelas Brandon tidak mengerti dengan pertanyaan Sarah.
Pikiran Sarah kacau. Dia tidak bermaksud untuk menikah dengan Brandon. Sarah mengijinkan Brandon untuk bertanggung jawab. Tapi bukan dengan cara menikahinya. Brandon bisa menjadi ayah sah secara hukum dari anak yang di kandung Sarah. Sarah akan mengijinkan Brandon untuk ada dalam kehidupan anaknya tapi bukan dengan cara menikahi-nya. Pernikahan sama sekali tidak pernah terlintas di pikiran Sarah.
"Elo bisa tanggung jawab tapi nggak usah nikahin gue. Gue gak masalah kok" jelas Sarah menolak Brandon.
"Elo mau gue tanggung jawab tapi nggak nikahin elo?" tanya Brandon pelan, tapi dari nadanya itu samar-sama bisa terdengar perasaannya yang tidak senang.
"Iya, kita berdua gak perlu nikah. Elo bisa jadi ayah sah anak gue. Gue gak bakalan ngelarang hak elo, kok" Sarah sangat serius dengan ucapannya itu dan tidak menyadari ekspresi Brandon yang sudah berubah gelap.
"Jadi elo gak mau nikah sama gue?"
Sarah mengangguk senang Brandon ternyata mengerti ucapannya.
"Gue bakalan tanggung jawab" ucap Brandon menatap Sarah lekat, "Dan gue bakalan nikahin elo" tambah Brandon serius, tidak bercanda.
"Elo gak ngerti ya, maksud gue tadi?"
Brandon mengernyit, "Gue ngerti maksud. Elo yang gak ngerti maksud gue. Gue akan nikahin elo"
"Tapi, gue-"
"Gak ada tapi-tapi. Kita berdua akan menikah. Mau elo suka atau gak, gue akan tanggung jawab atas perbuatan gue dengan cara nikahin elo. Gue bukan cowok brengsek"
Sarah bersikeras menolak Brandon, tapi percuma. Pria tersebut sangat keras kepala ingin menikahinya.
Menurut Brandon, anak mereka perlu sosok seorang Ayah yang selalu ada dan selalu siap kapan saja jika dibutuhkan.
Sarah mencoba memutar otaknya agar bisa membuat keputusan Brandon berubah. Tapi Brandon tetap teguh dengan keputusannya itu.
Akhirnya Sarah hanya bisa mengatakan kepada Brandon bahwa dia akan memikirkan ucapan Brandon lagi. Dia belum bisa memutuskannya sekarang.
**********
Ketika Sarah dan Brandon keluar dari restoran, Sarah langsung terkejut dengan apa yang sudah menantinya di depan restoran.
Kilatan flash kamera membanjiri Sarah dan Brandon. Sarah reflex menutup wajah dengan tangannya.
"Mas Brandon ini siapa, kenalin dong?" ucap salah satu wartawan berusaha mendekati Sarah dan Brandon sambil mendorong mike yang dipegangnya ke arah Brandon.
"Mas Brandon ini pacar mas yah?" ucap wartawan yang satunya lagi
"Mas Brandon liat kesini dong"
"Mas Brandon, mas Brandon" Para wartawan bergantian memberikan pertanyaan kepada Brandon dan Sarah.
Sarah sudah tidak tahu siapa yang sekarang ini sedang memanggil nama Brandon. Sarah merasa pusing karena dikelilingi oleh banyak orang.
Brandon diam. Dia tidak berkomentar apa-apa. Dia kemudian menggenggam tangan Sarah dengan erat, dan menarik Sarah menjauhi kerumunan para wartawan.
Tapi bukan wartawan namanya jika meraka akan berhenti seperti itu, dengan gencar mereka mengejar Brandon dan memberikan pertanyaan kepada Brandon dan Sarah.
Mereka sampai mempertanyakan wanita yang sebelumnya menjadi pacar Brandon.
Brandon membawa Sarah ke mobilnya. Dia kemudian menyuruh Sarah masuk ke dalam mobil. Brandon pun langsung tancap gas dari tempat itu.
Sarah langsung membuka mulutnya begitu mereka sudah jauh dari para wartawan.
"Elo siapa si? ngapain juga para wartawan ngejar-ngejar elo? elo artid? milioner?" tanya Sarah menoleh memandangi Brandon.
"Elo masih nggak tau siapa Ayah dari anak yang ada di kandungan elo sekarang?" tanya Brandon balik, menatap jalan di depannya.
Sarah mengerutkan keningnya. Dia tidak tahu identitas Brandon sebenarnya. Dia cuma tahu bahwa Brandon adalah Ayah dari anaknya, cuma itu.
"Gua Brandon Rivaldo Sutomo, vokalis dari The Storm, band yang sekarang ini lagi naik daun di Indonesia"
What the hell !!
********