Chapter 3 - Chapter 3

"Kamu ingin mencari orang-orang ini" ujar Martin menatap list di kertas yang diberikan oleh Felicia.

Aku mengangguk kepala, Martin menghela nafas, dia mengerti tindakan adiknya karena mereka berdua sama-sama orang yang mengetahui masa depan jadi...

"Aku mengerti apa yang kamu lakukan Felicia, tapi kamu masih kecil dan butuh bimbingan orang dewasa, yang kamu lakukan sekarang menunggu namun jika kamu tidak sabar untuk menunggu kamu harus berkonsultasi dengan ayah, meski tangan ayah kita sudah penuh tapi dia memiliki asisten yang bisa diandal" ujar Martin.

"Tapi... ayah sedang di luar kota mana bisa aku berbicara dengan dia, itu terlalu lama untuk ku menunggu" ujarku cemberut.

"Ah~ kamu itu, kamu harus sabar soal ini , apalagi orang-orang ini masih duduk di bangku kampus, sedangkan aku mengurus seseorang yang membuat game antariksa seperti star wars'" ujar Martin menghela nafas.

"Maaf kakak membuatmu jadi banyak berpikir tapi aku ingin mendapatkan mereka dan juga perjalanan mereka untuk bisa dikenal oleh banyak orang masih panjang karena itu... aku menginginkan mereka" ujarku bersungguh-sungguh "aku juga tidak sabar menanti orang-orang Blizzard di tangan MartaLe" ujarku tersenyum.

"Iya, aku juga tidak sabar... tapi... apa kamu sudah berbicara dengan paman Larry, kakek , nenek dan ibu soal ini?" tanya Martin.

Aku mengangguk "udah tapi... mereka masih bingung akan vision ku itu, tapi ya aku tetap semangat Karna aku tahu mereka belum mengerti" ujar Felicia.

Martin mengangguk dan tersadar satu hal "Oh... Kenapa aku tidak berpikir soal ini sebelumnya" Martin mulai teringat sesuatu dan mulai menulis ini di kertas yang aku tulis barusan "karena kamu tertarik dengan teknologi, aku beri kesempatan buatmu Felicia" Martin memberikanku sesuatu dan saat aku melihat nama orang ini aku tersenyum puas.

"Untung kamu ingat soal ini kak, jika tidak aku tidak akan mengingat orang ini, karena dia tertarik dengan film-film Hollywood dia membuat situs website IMDb (Internet Movie Database), Colin Needham pendiri utama yang membuat situs ini, karena kakak ku ini masuk dunia hiburan Hollywood mengapa aku tidak membantu kakak mengurus ini" aku tersenyum bersemangat "tenang saja kakak, aku dan team ku akan membantumu" ujarku tersenyum bangga.

"Memangnya kamu punya team?" tanya Martin ragu.

"Tentu saja punya, Wleh..." aku menjulurkan lidahku kearah kakakku, kamu kira aku hanya sendiri ah... ada mereka yang membantuku, aku yakin.

. . .

"Ah~ melihat anak-anak ku yang bersemangat dengan dunia bisnis dan hiburan mereka membuatku berpikir bahwa anak yang aku lahirkan dua-duanya tidak normal" ujar Celia menatap piring yang tengah dia cuci.

"Celia kenapa kamu berpikir begitu?!, meskipun cucu-cucu ku memiliki bakat yang luar biasa, mereka terlihat sangat menikmati hidupnya meski Felicia yang masih berusia 4 tahun sudah berpikir karir masa depannya, ah~ sepertinya kita harus memberi extra kasih sayang buat cucu kecilku yang satu ini" ujar nenek Joan.

"kau benar Bu, aku harus memberikan rasa kasih sayang ku kepada Felicia, kalau Martin dia sudah dewasa dan tahu mana yang baik dan buruk dan bisa menjaga dirinya sendiri, apalagi Brandon sudah memberi dua anak-anak ku bodyguard kepada mereka" ujar Celia dengan senyuman tenang nya.