Chereads / Infinite dendrogram / Chapter 26 - Bab Penghubung - Akhir Pertarungan, Awal Kegilaan

Chapter 26 - Bab Penghubung - Akhir Pertarungan, Awal Kegilaan

Arena Pusat, tempat duduk penonton

Pada saat Figaro menang, tepuk tangan bergemuruh di seluruh arena.

"Sungguh pertarungan yang menakjubkan…" Seorang penonton muda yang duduk di tempat duduk sebelah barat tidak dapat menahan pendapat jujurnya tentang pertarungan yang barus aja dia saksikan. Para penonton yang ada di sekitarnya sedang berdiri sambil memberikan sorakan dan tepuk tangan kepada Figaro—tidak, kepada pertarungan yang menakjubkan itu sendiri—dan dia bukanlah pengecualian.

"Sungguh pertarungan yang menakjubkan," kata pemuda itu, benar-benar terkesan.

"Ya!" jawab pria paruh baya yang berdiri di sampingnya. "Aku sudah melihat banyak pertarungan di arena selama hidupku, tapi baru kali ini aku melihat duel sebagus ini!"

"Benarkah?"

"Kau lebih baik mempercayainya! Yang terbaik sebelumnya adalah pertarungan antara Figaro dan Tom Cat, champion sebelumnya, tapi pertarungan ini melebihi pertarungan itu!"

"Kalau begitu, aku benar-benar beruntung. Ini membuat perjalananku melintasi padang pasir menjadi tidak sia-sia."

Pria paruh baya itu kemudian menyadari bahwa pemuda yang ada di sampingnya mengenakan sorban dan pakaian longgar yang populer di Caldina.

"Kau datang jauh-jauh kemari dari Caldina?!" seru pria itu. "Bukankah itu sulit?"

"Oh iya, itu benar," angguk pemuda itu. "Tapi sekali lagi, itu tidak sia-sia. Sekarang aku memiliki cerita yang menarik untuk teman-temanku yang ada di sana."

Setelah menunjukkan senyum puas, dia kemudian memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Oh?"

Perlahan-lahan, semakin banyak penonton yang kebingungan seperti dirinya.

"Ada apa, nak?" tanya pria paruh baya itu.

"Umm, Figaro-san…" Dia memberitahu pria paruh baya itu tentang keanehan yang dia sadari.

Pada akhirnya, kebingungan menyebar di seluruh arena.

"Yang benar saja," kata seorang wanita yang ada di tempat duduk sebelah timur. Sangat jelas kalau dia sama sekali tidak puas dengan pertarungan itu.

Meskipun apa yang dia katakan adalah hinaan kepada semua penggemar duel yang ada di sekitarnya, perkataan itu ditenggelamkan oleh sorakan dan gagal mencapai telinga siapapun.

Jika ada yang bisa mendengar perkataannya, maka itu adalah landak yang duduk di pangkuannya.

Wanita itu benar-benar tidak puas dengan pertarungan yang baru saja dia saksikan.

Pertarungan antara Superior. Bohong jika aku tidak mengharapkan apapun. Namun, mereka berdua berakhir menjadi lelucon. Itu membuatku bertanya-tanya apakah mereka berdua benar-benar Superior. Pertarungan ini hanya berisi tipu muslihat. Sungguh mengecewakan. Satu-satunya yang layak hanyalah bagian akhirnya. Apakah mereka menjadi begitu tidak berguna karena mereka didasarkan pada hal-hal menjijikkan seperti lengan dan jantung? Dan kalian dianggap sama sepertiku…?

Ekspresinya berubah menjadi kaku saat kekesalan wanita itu semakin menumpuk.

Tepat saat kekesalan itu hendak berubah menjadi niat membunuh dan dikeluarkan ke sekelilingnya…

"sadari posisimu, dan tutup mulutmu" landak yang ada di pangkuannya tiba-tiba mengatakan hal itu.

Wanita itu sepenuhnya memahami apa maksud dari hal itu.

"Aku minta maaf," kata wanita itu. "Maafkan pikiran kasarku, aku hampir membuat pikiran itu keluar, tapi aku sudah menahannya sekarang."

"k"

Setelah meminta maaf, wanita itu mengusap landak yang ada di pangkuannya.

"Oh, sudah dimulai," kata wanita itu. "Yah, karena Tuan Putri Pertama tidak ada di sini, hal itu tidak ada hubungannya dengan kita."

"spec"

"Baiklah. Mari kita menontonnya. Ini mungkin akan menjadi pertunjukkan yang bagus."

***

Paladin, Ray Starling

Ada sesuatu yang sangat aneh.

Figaro berhenti di tempat yang sama setelah mengalahkan Xunyu menggunakan ayunan ke atas itu. Juga, meskipun pertarungan sudah selesai, Xunyu tidak menunjukkan tanda-tanda dibangkitkan.

Bagian dalam barrier itu benar-benar berhenti dilihat dari berbagai sisi.

"Apa yang terjadi?" tanyaku. "Hei, ka—"

Sebelum aku dapat memanggil Shu, aku menghentikan perkataanku. Itu karena apa yang kurasakan setelah melihat ke arahnya.

Meskipun dia terbungkus oleh kostum beruang, aku bisa mengetahui kalau dia benar-benar sangat marah.

Orang lain yang ada di sini—Nemesis, Rook, Baby, dan Marie—tampaknya juga merasakan hal itu, dan membuat mereka mundur beberapa langkah.

Itu sangat wajar. Bagaimanapun, saat ini, Shu sebenarnya sedikit menakutkan.

"Kak, ada apa?" tanyaku, merasa kalau akulah yang harus melakukannya.

Hal itu cukup untuk membuat hawa intimidasi di sekitarnya menghilang.

"Hm," katanya. "Sepertinya seseorang melakukan hal yang tidak perlu."

"Apa maksudmu?" tanyaku.

"Yah, alasan kenapa Figgy tidak bergerak karena waktu di dalam barrier dihentikan."

"Waktunya dihentikan?"

"Ya, barrier yang ada di sini memiliki fungsi seperti itu, tapi hal itu jarang digunakan. Mereka hanya tidak punya alasan untuk menggunakannya, kecuali beberapa monster pertunjukkan menjadi sedikit menggila." Kata Shu. "Selama pertandingan, aliran waktu yang ada di dalam barrier diperlambat sampai batasnya, tapi penghentian waktu adalah hal yang benar-benar berbeda. Sama seperti jika video diputar dalam mode slow motion dan mode pause."

"Jika waktunya dihentikan, bagaimana dengan kesadaran mereka?" tanyaku.

"Aku belum pernah mengalaminya sendiri, tapi menurutku mereka tetap sadar. Pikiran para tian dan monster mungkin akan berhenti, tapi sama seperti yang terjadi pada mental status effect, fungsi preservasi yang dimiliki oleh player membuat pikiran seorang Master tetap aktif. Jika tidak, player tidak akan bisa log out jika mereka benar-benar memerlukannya. Namun, pergerakan cahaya dan angin juga dihentikan, jadi kemungkinan mereka tidak dapat melihat dan merasakan apapun. Meskipun, sejujurnya dengan pemusnahan yang dia alami, aku bahkan tidak dapat membayangkan keadaan yang dialami Xunyu saat ini."

Itu sudah jelas bukanlah sesuatu yang ingin kubayangkan, tapi kedua petarung itu sedang mengalaminya saat ini, pikirku.

"Timing ini…" kata Marie. "Apakah itu di atur agar berhenti tepat saat duel berakhir?"

"Kemungkinan besar begitu," angguk Shu. "Sekarang kita hanya harus menebak bajingan macam apa yang bertanggung jawab untuk—"

Dia menghentikan perkataannya.

Ada sesuatu yang muncul di atas barrier, dan menarik perhatian semua orang.

"Itu…" kataku.

Itu adalah sebuah sosok. Sosok itu berbentuk sebuah kostum, dan aku sangat familiar dengan kostum itu—sebuah kostum penguin Adelie.

"Ayy! Selamat malam, tuan dan nyonya! Sungguh pertarungan yang menakjubkan! Itu membuat kalian bersemangat, bukan?" Setelah perhatian semua orang tertuju padanya, penguin itu mulai berbicara. Saat dia memberi isyarat kepada semua orang yang ada di arena, suara yang mengucapkan hal itu adalah milik…

"… pembawa acara?" tanyaku.

Itu adalah suara yang sama dengan suara pembawa acara yang memandu pertandingan hari ini, itu berbeda dengan suara yang kudengar kemarin.

Sepertinya dia tidak terbiasa membawakan acara, jadi bisakah kuanggap kalau dia menyusup dan mencuri peran itu? pikirku.

Meskipun dia jelas tidak berniat menjawab pertanyaanku, dia menyentuh sesuatu yang ada di lehernya dan mengubahnya menjadi suara yang sudah akrab denganku.

"Baiiklah! Karena pertarungannya sudah berakhir, mungkin ini saatnya Count dan Tuan Putri memberikan pidato dan arahan kepada kalian," katanya. "Tapi mari kita lewati omong kosong itu dan melakukan sesuatu yang menyenangkan, sebagai gantinya!"

Penguin itu mengikuti perkataan itu dengan sebuah putaran. Meskipun dia sedang memakai kostum, mudah ditebak kalau dia sedang tertawa.

Dan tidak, itu bukan karena aku sudah terbiasa dengan kakakku dan kostum beruangnya. Siapa saja yang mendengar suara lembut milik penguin itu pasti akan mengatakan kalau suara itu dipenuhi dengan kejahatan dan kelicikan.

"Katakan namamu, dasar sialan!" kata seseorang dari tempat duduk VIP.

Tempat duduk itu jauh lebih besar dari pada yang lain—jelas ditujukan untuk tamu kehormatan. Aku mengetahui siapa orang yang mengatakan hal itu. Dia adalah orang yang kulihat saat event dimulai: Count Aschbarray Gideon.

"Kenapa kau mengganggu event ini?!" teriak count.

Kemarahannya bukan tanpa alasan. Bagaimanapun, penguin itu bermain-main dengan duel sebesar dan event se sukses ini. Bahkan aku ingin mengatakan satu atau dua hal kepadanya.

Lalu penguin itu melepaskan kostumnya.

"Terpukaulah dengan ketampanan ini! Bukankah aku menggoda?"

Orang yang ada di dalam kostum itu adalah seorang pria ramping dengan tato Embryo di tangan kirinya. Saat ini dia mengenakan kaca mata dan jubah lab, tapi tidak ada hal lain yang benar-benar mencolok—setidaknya tidak se mencolok kostum penguin itu. Memang, wajahnya tidak jelek, tapi karena Master bisa mengatur penampilan mereka, itu bukanlah hal yang spesial.

Namun, satu-satunya orang yang memikirkan hal sepele seperti itu tentang dirinya adalah orang sepertiku dan Rook. Para penonton lain kelihatan sangat terkejut.

"Kau… KAU…!" Count Gideon juga mengenali pria itu, dan sepertinya kehadirannya membuatnya kehabisan kata-kata.

"Oi, oi! Lihat semua orang yang mengenaliku ini!" Meskipun di sini gelap, mantan penguin itu dengan sengaja meletakkan tangan kanannya di atas matanya untuk melindungi mereka dari cahaya matahari dan melihat sekeliling. Dia jelas-jelas menikmati reaksi yang ditunjukkan para penonton setelah dia menunjukkan wajahnya. Itu adalah bukti seberapa terkenalnya identitas mantan penguin itu.

"Identitas…" gumamku.

Saat aku bertemu dengannya kemarin, dia tekah mengenalkan dirinya sebagai "Dr. Flamingo." Sudah jelah pada saat itu—dan sekarang menjadi lebih jelas lagi—bahwa dia hanya main-main. Itu bukanlah namanya. Namanya yang sebenarnya adalah…

"Kenapa kau ada di sini… Franklin?!" tanya Count Gideon.

"BIIINGOOOOOO!" sorak Franklin.

Kembang api mulai meledak di udara tidak jauh dari arena.

Meskipun itu adalah pemandangan indah yang membuat langit malam Gideon menjadi lebih hidup, hanya beberapa orang di arena ini yang dapat menikmatinya. Bukan hanya apra tian. Aku melihat beberapa Master yang tampak seperti tidak tahan melihat kehadiran pria itu.

Sudah sangat jelas. Tidak ada seorangpun di sini yang merasa senang dengan kemunculan Franklin.

Meskipun merupakan seorang newbie, bahkan aku mengetahui apa arti dari nama itu bagi orang-orang di negara ini.

"Benar, ini aku! Orang yang sama dengan yang membuat rajamu dan beberapa orang lainnya menjadi makanan monster! Superior Kekaisaran Dryfe! Orang yang terdepan dalam bidang robotika dan pembuatan monster! Lebih baik kalian mempersiapkan diri sebelum terlambat. Karena ini adalah aku, Giga Professor Franklin!"

Bisa dibilang kalau dia adalah musuh terbesar kerajaan.