Noz Forest—Paladin Ray Starling
Setelah aku dan Rook membeli informasi dari Marie dan berencana untuk bertemu kembali nanti, Nemesis dan aku pergi ke tempat yang dulunya adalah Noz Forest.
"Ini….." Kataku.
Diluar gerbang utara, terdapat sebuah gurun besar sejauh mata memandang. Hutan itu benar-benar menghilang, hanya meninggalkan sisa-sisa pohon yang telah menjadi arang.
Noz Forest tidakd dapat lagi di gunakan sebagai tempat leveling, maupun layak disebut sebagai 'hutan'. Dalam simulai pembangunan kota, gurun yang ada didepanku akan menjadi tempat yang bagus untuk membangun sesuatu.
Sayangnya, Infinite Dendrogram adalah sebuah RPG.
Tapi, sulit dipercayai bahwa seorang player dapat mengubah peta sebanyak ini, pikirku.
Aku melihat lubang peluru, bekas ledakan, dan bahkan dapat mencium bau sisa mesiu. Aku tidak memiliki petunjuk apakah Embryo milik King benar-benar sebuah kapal perang, tetapi ada sedikit keraguan bahwa—sama seperti Baldr milik kakak—itu adalah sebuah senjata berat atau sesuatu dalam kategori yang sama.
Hal lain yang perlu dicatat adalah—sementara ketiga pemain lain mengincar para PK secara langsung—King of Destruction telah, yah… menghancurkan peta. Memang, ini cocok dengan julukannya, tapi itu tidak mengurangi masalahnya. Itu sama seperti memotong seluruh lengan hanya karena ada sebuah jari yang sakit.
"….. Ini pasti akan menyebabkan efek samping yang buruk—tak diragukan lagi." Kataku.
"Orang-orang sudah mulai meninggalkan tempat ini bahkan dengan kecepatan yang lebih tinggi." Nemesis menambahkan.
Kami berbicara tentang tian lokal.
Pengeboman kemarin telah menyebabkan seluruh negara menjadi panik. Mengira bahwa pasukan Dryfe sedang melakukan serangan kejutan, para Ksatria telah di kerahkan ke gerbang utara. Namun, pada saat itu, pengeboman itu telah berakhir, dan hanya meninggalkan Noz Forest yang sudah terbakar.
Meskipun kelihatannya api itu tidak akan menjalar ke Ibukota, mereka tidak dapat membiarkan hutan itu begitu saja, jadi para Ksatria telah menghabiskan waktu semalaman untuk memadamkannya, dan saat ini masih menangani akibatnya.
Liliana telah mengatakan itu semua kepadaku.
Kami kebetulan bertemu beberapa saat yang lalu, dan dia memiliki kantung berwarna hitam di bawah matanya. Dia bahkan berkata, "Jika kau menjadi seorang Paladin, maka datang dan bantulah kami…" dengan sikap yang agak cengeng.
"Aku tau bahwa kita sedang berada di bawah tanah pada saat pengeboman ini terjadi, tapi aku terkejut karena kita tidak menyadarinya." Komentarku.
"Aku memiliki hal lain yang perlu di khawatirkan pada saat itu," kata Nemesis. "Kau, disisi lain, hanya kelelahan dan inderamu menjadi tumpul karena rasa lelah."
Bagaimanapun, kejadian yang telah mengubah Noz Forest—sebuah tempat yang menjadi berkah bagi para penduduk ibukota—menjadi sudah cukup untuk membuat warga yang sudah tegang, masuk kedalam mode panik. Sejak pagi, jumlah orang yang meninggalkan Ibukota telah meningkat dari waktu ke waktu.
Alasan lain dari meningkatnya jumlah itu adalah karena fakta bahwa keempat grup PK itu telah ditangani. Meskipun para PK khususnya hanya mengincar para Master, para tian juga mungkin akan diserang jika mereka sedang sial, yang membuat arus lalu lintas di ibukota benar-benar terhenti. Hari ini, jalanan sudah dibuka kembali, dam membuat para penduduk bisa keluar dari kota.
Sekarang kalau dipikir-pikir, tian tidak bisa membedakan antara Master dan tian lainnya, pikirku. Meskipun kami para Master menggunakan Embryo dan pada dasarnya abadi, tian dan Master sama-sama manusia. Oleh karena itu, bagi tian, PK tidak lain hanyalah para pembunuh. Itu berlaku ganda untuk PK yang juga mengincar para tian.
"Huft, menangani bisnis PK ini benar-benar memerlukan bayaran," kataku.
"Bagaimanapun, salah satu tempat leveling tidak dapat digunakan," Nemesis menyetujui. "Juga, pengalaman horor pada saat di Tomb Labyrinth itu menjadi sia-sia."
Meskipun kami telah menghabiskan banyak uang untuk hal itu, keuntungan yang kami dapat hanya berlaku selama satu malam. Meskipun aku merasa beruntung karena telah bertemu dengan Figaro.
"Meskipun aku harus mengatakan…" kataku. "Si 'Superior Killer' ini berhasil melarikan diri dari serangan yang menghancurkan seluruh hutan."
Dari apa yang telah Marie katakan kepadaku tentang PK yang ada di Noz Forest, sumber informasi DIN tentang PK tersebut berasal dari Marie sendiri. Muskipun sedikit terlambat, dia pergi untuk mengumpulkan bahan tentang kejadian kemarin tepat pada saat itu terjadi. Saat melakukan hal itu, dia kebetulan melihat si Superior Killer lolos dari serangan yang mengubah hutan menjadi abu itu dan lari menjauh.
Dia mengatakan sendiri bahwa, "Dia menggunakan sebuah skill dengan efek penyembunyian yang menyembuyikan identitasnya, tetapi dari ciri-ciri Embryo yang dia gunakan, aku sangat yakin bahwa itu adalah dia!"
Saat aku menanyakan ciri-ciri itu, dia mengatakan bahwa itu adalah sebuah Embryo berbentuk pistol yang menembakkan peluru berbentuk mirip binatang. Deskripsi itu cocok dengan orang yang telah membunuhku.
Kelihatannya, Superior Killer itu telah menggunakan peluru-peluru itu untuk menangkis semua serangan yang menuju ke arahnya. Dengan melakukan itu, dia dapat mencapai ibukota dengan selamat. Meskipun dia telah bertindak sampai sejauh itu, King of Destruction tidak dapat menyerang ibukota, dan menyerah untuk mengejar Superior Killer.
Ketika semua itu dipertimbangkan, dia telah berhasil melakukan apa yang tidak dapat kulakukan—dalam pertempuran dengan tujuan hanya untuk lari dari musuh yang lebih kuat.
Aku bersyukur karena target balas dendamku tidak di ambil oleh King of Destruction, tapi pemikiran itu membuatku sedikit jengkel.
"…. Kalau begitu, ayo kita kembali," kataku. "Bagaimanapun, kita memiliki janji dengan Rook."
"Benar… hm?" Kata Nemesis.
Saat kami hendak kembali ke ibukota, Nemesis menatap ke arah tertentu seolah-olah dia baru saja menyadari sesuatu.
"Ada apa?" tanyaku.
"Menurutmu apa itu?" Nemesis menunjuk ke arah sesuatu, tapi aku tidak dapat melihat apapun disana.
"Apa yang kau lihat?" Tanyaku.
"Disana ada sebuah sumber panas meskipun itu tidak panas." Katanya. "Tunggu, apakah itu…. distorsi ruang?"
Nemesis berjalan ke arah dimana dia baru saja menunjuk… dan kemudian menghilang.
"…. Huh?! Nemesis!" Aku memanggilnya, berlari ke arah dia baru saja menghilang, dan melewati sebuah tirai tak terlihat.
Aku mendeskripsikannya sebagai tirai karena—meskipun ada semacam penghalang—itu benar-benar lemah. Setelah aku berjalan melalui tirai tak terlihat itu….
"…. Huh?!"
Aku berada di sebuah tempat yang tidak gelap maupun terang, dan kelihatannya tidak memiliki konsep atas dan bawah.
Tempat itu dihiasi windows biru tembus pandang yang tak terhitung jumlahnya dan disana sudah ada dua wajah yang familiar,
Salah satu dari mereka adalah Nemesis, yang menatap balik ke arahku saat aku mengonfirmasi bahwa dia benar-benar tidak terluka. "Master, tempat ini…."
Orang satunya—tidak, kata 'orang' tidak cocok untuknya.
"… Ohh? Kenapa kalian ada disiniii?"
Makhluk yang mengoperasikan beberapa window dengan terampil itu adalah Chesire—control AI yang telah kutemui pada saat aku baru mulai memainkan Infinite Dendrogram.
*
Beberapa menit telah berlalu sejak kami mendapati diri kami berada di tempat misterius di balik sebuah tirai tak terlihat.
Aku dan Nemesis sedang duduk di kursi dan meminum teh yang telah disajikan oleh Chesire untuk kami.
Saat kami mulai kebingungan, Chesire berkata, "Aku akan menjelaskan semuanya, tapi hanya berdiri disana saat aku melakukannya tidak akan menyenangkan, kan?" dan membuatkan teh untuk kami.
Awalnya, tempat ini tidak memiliki apapun selain windows—disini bahkan tidak ada lantai—tapi Chesire merogoh kedalam saku-nya dan mengeluarkan kursi dan meja seolah-olah itu adalah hal biasa.
Itu mengingatkanku dengan kartun yang menceritakan tentang robot kucing yang telah aku tonton sejak kecil. Meskipun, tidak seperti robot kucing itu, Chesire memiliki sepasang telinga.
"Jadi, apa yang dilakukan control AI disini?" Tanyaku.
"Pengaturan awal untuk perbaikan lingkungaaan," jawabnya. "Pekerjaan yang sesungguhnya akan dilakukan oleh control Ai nomor 3 dan 5—Ai yang bertanggung jawab mengelola monster dan lingkungan. Tempat ini pada dasarnya adalah sebuah ruang operasi dadakaaaan."
Sama seperti gubuk dalam proyek konstruksi, huh? Pikirku.
"Meskipun, hanya kami yang dapat melihat dan memasuki tempat ini," kata Chesire. "Tapi gadis Embryo disebelah sana sepertinya adalah sebuah Tipe Maiden, dan kurasa hal seperti ini bisa terjadi pada merekaaa. Pada dasarnya dia menyeretmu kemari, bukan, Raay?"
"Apa yang berbeda dari Maiden?" Tanyaku.
"Mereka lebih mirip dengan kami dalam beberapa haaal," jawab Chesire. "Mereka bahkan tetap memiliki fungsi ****."
Hm?
"Apa yang baru saja kau katakan?" Aku kebingungan.
"Oh, maaaaf," Dia minta maaf. "Itu adalah informasi yang tidak dapat kukatakan. Itu bukan hal yang besar, sih, jadi jangan terlalu dipikirkaaan."
Jawaban itu hanya membuatku semakin bertanya-tanya, tapi Ai mungkin memiliki beberapa kerahasiaan kerja yang harus dia lindungi. Bagaimanapun, kami sudah berada di belakang layar.
Aku juga memiliki hal lain yang ingin kutanyakan, jadi aku memutuskan untuk mengesampingkan hal itu.
"Jadi kau akan memperbaiki area ini?" Tanyaku.
Infinite Dendrogram memprioritaskan realistisme. Itulah alasan kenapa tempat seperti Old Orchad itu bisa diserang oleh serangga, tetapi tempat leveling untuk para pemula seperti Noz Forest seharusnya menjadi pengecualian.
Namun, Chesire menggelengkan kepalanya.
"Tidaaak. Kami tidak akan secara langsung membuat ulang Noz Forest yang saat ini sudah hilang. Namun, kami dapat menyusun beberapa faktor yang bisa memungkinkan tempat ini membentuk lingkungan yang sama. Pekerjaanku adalah mempersiapkan hal ituuu."
Chesire berhenti berbicara untuk sesaat dan menyeruput teh hitamnya sebelum kembali berbicara.
Bukan itu masalahnya, tapi seekor kucing tidak dapat meminum minuman sepanas itu, pikirku.
"Bagaimanapun, ini adalah dunia bebaaas. Kami—para control AI—tidak akan pernah membatalkan efek dari tindakan makhluk yang ada di dunia ini—tidak peduli apakah mereka player, tian, atau monsteeer. Hasil dari kebebasan itu tidak ada hubungannya dengan kamiii. Namun, ada beberapa pengecualiaaan. Bagaimanapun, kami memiliki sebuah control AI yang bertugas memberi hukumaaan."
"Hukuman?" Tanyaku. "Jika PK adalah hal yang diperbolehkan, lalu apa yang layak mendapatkan hukuman itu?"
"Hmm… Masuk kedalam daftar buronan sebuah negara, kurasa," jawab Cheshire. "Kau tau bahwa negara ini memiliki hukum, kan? Namun, ketika ditahan, para player dapat dengan mudah melarikan diri hanya dengan cara logging out atau membunuh diri mereka sendiriii. Tidak ada polisi ataupun ksatria yang dapat mencegah hal ituuu. Itulah sebabnya kami memiliki sebuah control AI yang mengoperasikan penjara untuk para player, dengan nama 'gaol'. AI itu juga memproses ketidak mampuan player untuk menggunakan save point ketika mereka berada di daftar buroon."
Itu masuk akal, pikirku. Jika dipenjara dan mendapatkan penalti kematian hanyalah kerugian dalam melakukan kejahatan, beberapa orang mungkin akan terus mengulanginya.
"Itu juga merupakan bagian dari pengaturaaan." Cheshire melanjutkan. "Seorang Master yang bersalah dan tidak dapat kembali ke save point akan di pindahkan menuju 'gaol', dan selesai. Itulah sebabnya kau harus mendaftar di save point di sebanyak mungkin negara yang kau bisaaa."
"…. Aku sama sekali tidak berniat melakukan sesuatu yang dapat menyebabkan diriku masuk kedalam daftar buronan, sih," kataku.
"Itu juga baguuus," kata Chesire. "Yah, bahkan jika kau masuk kedalam daftar buronan, kau tidak akan di kirim ke 'gaol' selama kau tidak mati."
... Sistem ini pasti menguntungkan bagi para penjahat yang kuat, pikirku.
"Hmm… Jika ada control AI yang bertanggung jawab melakukan hukuman… apa tanggung jawab yang kau miliki, kucing?" tanya Nemesis.
"Aku adalah control AI yang menangani pekerjaan rumah," jawab Cheshire.
Pekerjaan rumah? Pikirku.
"Kami para AI juga memiliki kelebihan dan kekurangaan," jelas Cheshire. "Contohnya, aku buruk dalam hal pengelolaan fungsi. Khususnya ketika berhubungan dengan pengelolaan lingkungaaan."
"Bukankah itu yang sedang kau lakukan saat ini?" Tanyaku.
"Ini hanyalah pengaturan awal," jawabnya. "Simulasi lingkungan yang sebenarnya juga akan mencakup pengelolaan entropi partikel awaaan."
Aku terdiam. Hanya memikirkan tentang skala hal itu sudah membuat kepalaku sakit.
Meskipun kurasa dapat melakukan hal itu adalah salah satu syarat menjadi control AI, pikirku. Yah, Cheshire mengatakan bahwa dia tidak dapat melakukan hal itu, sih.
"Pekerjaan utamaku adalah menjadi pemandu tutorial," dia melanjutkan. "Pekerjaan itu diberikan kepada control AI dengan sumber sumber daya perhitungan yang belum di alokasikan. Aku menyambut separuh dari seluruh player yang datang kemariii."
Itu terdengar seperti jumlah yang sangat banyak.
"Faktannya, aku sedang melakukan pekerjaan turorial saat iniii. Seperti iniii." Setelah mengatakan hal itu, Cheshire membelah menjadi lima.
Lima, kucing dengan warna berbeda berbicara sambil menangani windows yang ada di sekitar mereka.
"Seperti inii," kata kucing pertama.
"Tapi tidak ada alasan untuk membelah disiniii," kata kucing kedua.
"Bahkan jika ada lima diriku disini, itu tidak akan mempengaruhi kecepatan kerjaku," kata kucing ketiga.
"Bagaimanapun, volume perhitungan yang kugunakan sama sekali tidak berubah," kata kucing keempat.
"Faktanya, ini sedikit meningkatkan waktu perhitungan dan memperlambatku," kata kucing kelima. Dan dengan demikian, kelima kucing itu kembali menjadi satu.
Aku kembali terdiam. Semua pembicaraan tentang perhitungan ini telah mengingatkanku bahwa saat ini kami sedang berada didalam server game. Ini mungkin pertama kalinya aku melihat penampila teknologi cyber seperti ini.
"Aku ditugaskan menangani pekerjaan rumah karena aku bagus dalam memproses diriku yang lain seperti yang baru saja kutunjukkaaan," kata Cheshire.
"Begitu," aku mengangguk. "Jadi, jika kau menyambut separuh player baru, berarti sisanya diambil oleh AI lain, kan?"
"Yaa," jawabnya. "Bahkan ada AI yang tidak memperbolehkan dirimu untuk membatalkan desain karaktermu setelah kau mengaturnya."
"…. Ya, aku benar-benar merasa bahwa dia seharusnya mengizinkan hal itu," kataku.
*
Setelah sekitar 20 menit mengobrol dengan Cheshire , kami memilih untuk permisi.
"Jika penyambutan player baru tidak dihitung, sudah sangat lama sejak terakhir kali aku bertemu seseorang dalam bentuk iniii," kata Cheshire. "Aku akan memberikan beberapa oleh-oleh untukmuuu….. tapi karena aku adalah bagian dari pengembang, itu akan terkesan pilih kasih—hal yang sangat tabuuu."
"Aku tidak membutuhkannya," kataku. "Teh dan kue itu sudah lebih dari cukup. Terima kasih."
"Benar," kata Nemesis. "Mereka sangat enak."
…. Dengan jumlah kue yang dia makan, sebagian dari diriku merasa bahwa kami sudah berada dalam wilayah 'tabu', pikirku.
"Oh, ya ampun. Mendengarmu mengatakan hal itu membuatku merasa senang karena telah membuat kue-kue itu," kata Cheshire.
Kue-kue itu adalah buatan tangan? Pikirku. Itu mengejutkan…. Ok, tunggu dulu. Bagaimana bisa tangan kucing itu membuat kue?
"Kau harus mempertimbangkan untuk menjual mereka di pasar." Kata Nemesis.
"Aku akan memikirkan hal ituuu," jawab Cheshire. "Oh, iya. Kau sebentar lagi akan pergi ke Gideon, bukan, Ray?"
Aku sedikit membicarakan hal itu saat pesta minum teh barusan.
"Ya, benar," kataku.
"…. Kalau begitu berhati-hatilah." Perkataan Cheshire terdengar tidak menyenangkan.
"Apakah ada hal yang harus kuketahui?" tanyaku.
"Ada, tapiiii…." Dia tampaknya ragu untuk mengatakannya.
Apakah itu adalah sesuatu yang tidak boleh dibocorkan? Pikirku.
"Kalau begitu aku akan membuatnya tetap berada dalam batas aman: 'Jantung sang iblis terletak di perutnya."
"Hm?" Aku mengangkat alisku.
"Itu saja," kata Cheshire. "Meskipun, aku tidak menjamin kalian akan bertemu dengannyaaa."
Cheshire telah memberiku teka-teki…. Atau petunjuk yang biasanya akan kau temukan di novel misteri. Aku tidak tau.
…. Yah, kurasa aku akan mencatatnya di window memo-ku, pikirku dan langsung melakukannya.
"Aku tidak tau apakah kita akan bertemu lagi, tapi jika kita melakukannya, lalu sampai jumpa lagi," Cheshire melambaikan tangan.
"Ya, sampai jumpa," aku membalasnya.
Kami melewati pintu keluar yang telah kucing itu buat dan kembali ke peta sebelumnya. Itu adalah gurun yang sama dengan sebelumnya. Saat aku menanyakan hal itu kepada Nemesis, dia mengatakan bahwa dia tidak dapat lagi melihat pintu masuk menuju tempat kerja Cheshire.
Aku melihat jam dan mengetahui bahwa sekarang sudah pukul tiga lewat di sore hari. Kami telah berencana untuk bertemu dengan Rook pada pukul empat, jadi kami masih punya cukup waktu.
Aku dan Nemesis berjalan menuju tempat pertemuan—sebuah bangunan yang disebut Guild Petualang.
-
Infinite Dendrogram memiliki tiga jenis quest yang dapat diambil oleh seorang player.
Jenis pertama sama dengan quest yang pertama kali kuterima—"random event quest".
Jenis kedua sama dengan yang Rook lakukan untuk job-nya—"job quest".
Jenis ketiga adalah "guild quest". Dengan kata lain, quest yang diterima di fasilitas yang dikenal sebagai "Adventurer Guild."
Karena kata "guild", beberapa orang mungkin akan kesulitan membedakannya dengan job guild, tetapi pada dasarnya quest dari kedua guild itu berbeda. Adventurer Guild adalah sebuah layanan yang mengurusi banyak permintaan, seperti pemberantasan, pengawalan, pengumpulan, atau hal-hal lainnya. Setelah terdaftar, siapapun dapat menerima quest, tidak peduli job seperti apa yang mereka miliki atau bahkan apakah mereka Master atau tian.
Tentu saja, aku bukan pengecualian.
Lavelku masih rendah jadi aku memutuskan untuk terus memainkan game ini sambil mencari uang dari permintaan yang ada di sini.
Dan juga, sejak kami bertemu, Aku dan Rook telah membicarakan tentang betapa kerennya jika kami dapat membuat party, jadi kami memutuskan untuk melakukan hal itu sambil mengambil quest yang sama.
Dan dengan demikian…
"… Ada terlalu banyak permintaan sampai-sampai aku tidak tau harus memilih yang mana," gumamku.
"Benar…." Balas Rook.
Didalam Adventurer Guild, Aku dan Rook sedang membaringkan kepala kami di atas sebuah meja bundar saat kami berdua memeriksa sebuah buku tebal… dan sejujurnya, aku benar-benar lelah.
Buku yang kami periksa adalah katalog quest yang menampilkan semua permintaan yang ada di guild ini.
Buku ini adalah secara ajaib menambahkan permintaan baru dan menghapus permintaan yang sudah diambil, membuat jumlah quest yang ditampilkan bertambah dan berkuran tanpa henti. Juga, itu tidak menampilkan quest sulit yang tidak dapat diambil oleh seorang player.
Bagi kami, itu menampilkan semua quest dengan level kesulitan dari tiga kebawah, dan tampaknya, akses untuk level empat ke atas di dasarkan pada jumlah quest level lebih rendah yang berhasil diselesaikan.
Meskipun ada banyak permintaan yang tidak dapat kami lihat, katalog ini masih terlalu tebal. Kira-kira tebalnya mencapai seribu halaman.
Ketebalan katalog ini, juga, telah disebabkan oleh King of Destruction dan Superior lainnya. Karena King of Destruction menghancurkan Noz Forest, jumlah orang yang ingin melarikan diri dari ibukota meningkat drastis. Ditambah lagi jalan menuju kota lain telah di gunakan sebagai jalur perdagangan. Akibatnya, ada lonjakan besar dalam permintaan untuk mengawal para musafir itu.
Namun, masalah yang kami hadapi adalah…
"… Hadiah dan kesulitan untuk permintaan dari orang-orang yang akan pergi ke Gideon memenuhi katalog ini sampai-sampai aku tidak bisa memilihnya," kataku.
"Benar…" Kata Rook.
Ada banyak quest pengawalan dengan tujuan City of Duels—tempat dimana kami dapat bertemu dengan Figaro. Namun, itu adalah quest yang memiliki hadiah berbeda meskipun memiliki kesulitan yang sama, dan sebaliknya.
Karena kami tidak dapat menerima quest tanpa memikirkannya dengan matang, quest dengan persyaratan yang mudah sering diambil duluan oleh orang lain dan menghilang dari katalog tepat saat kami sedang mempertimbangkan mereka.
"Juga, quest pengawalan bahkan tidak terlalu menarik," kataku.
"Benar…" Kata Rook.
Orang yang mengambil quest pengawalan harus melindungi orang yang melakukan permintaan sampai ketempat tujuan. Namun, aku dan Rook adalah player. Kami harus log out beberapa saat sekali, dan kami tidak dapat melakukan satupun perlindungan ketika kami tidak sedang berada didalam game.
Dalam latar game, kami para Master "dikirim kedunia lain beberapa saat sekali", dan para tian benar-benar memahami hal itu. Oleh karenanya, kami para player tidak cocok melakukan quest pengawalan, jadi sebagian besar dari mereka diambil oleh para tian. Meskipun, ada beberapa pengecualian yang dibuat untuk Master dengan level yang cukup tinggi.
"Mungkin kita harus mencari quest dimana kita harus membunuh atau mengirimkan sesuatu," saranku. "Meskipun hadiahnya akan lebih kecil."
"Benar…" Kata Rook.
"… Rook, sampai saat ini kau hanya mengatakan hal itu," kataku.
"Oh, maaf," katanya, akhirnya mengatakan hal yang berbeda. "Membaca buku ini membuatku mengingat beberapa hal…."
Dari fakta bahwa dia terlihat seperti seorang anak SMP, aku hanya dapat mengira bahwa dia mengingat waktu ketika dia harus belajar untuk ujian.
"Buku buatan ayah bahkan lebih tebal dari ini…" dia bergumam saat dia terus membalik halaman buku itu dengan tatapan kosong.
Jika wajah Rook yang sebenarnya benar-benar sama seperti di game ini, dia pasti adalah keturunan orang barat.
Kurasa perjuangan untuk menghadapi ujian sama saja di seluruh dunia, pikirku. Ujian masuk universitas yang telah kujalani juga sangat sulit…
"Hmm…"
"Mmm…"
Nemesis dan Baby juga sedang memeriksa buku dengan serius. Namun, itu bukan katalog quest.
Nemesis memeriksa daftar bounty, sementara Baby menatap menu makanan dan minuman yang ada di guild ini.
"Master," Nemesis berbicara, "Disini dikatakan bahwa orang-orang yang melakukan perjalanan menuju Gideon kadang-kadang bertemu dengan dua boss monster yang memiliki bounty—King of Wolf Pack, Lobohta dan Great Miasmic Demon, Gardranda. Kuharap kita bertemu dengan mereka."
"Aku tidak yakin apakah aku mau mengalami sesuatu yang sangat jelas berbahaya seperti itu…" kataku.
"Hei, Rook," kata Baby. "Bukankah menurutmu Special Pudding a la Mode ini akan sangat cocok jika dicampur dengan Death Sauce? Mau memesannya?"
"Kurasa aku tidak mau mengalami sesuatu yang sangat jelas berbahaya seperti itu…" jawab Rook.
Kami mengalihkan perhatian kami dari saran mereka…. yang berbahaya itu dan berkonsentrasi pada katalog quest kami.
Pertama-tama, kami sudah memutuskan hanya akan mengambil quest yang dapat kami lakukan dalam perjalanan menuju Gideon. Rook ingin pergi kesana karena City of Duel memiliki pasar hewan buas.
Dalam kasus Rook… dalam pertukaran informasi kecil kami, aku mengetahui bahwa—meskipun memiliki level dua kali lipat dariku—dia memiliki stats yang rendah. Meskipun MP dan SP miliknya lebih tinggi dari pada milikku, dalam stats lain, aku memiliki dua kali lipat atau lebih dari miliknya.
Kemungkinan kecil itu karena aku menjadi seorang Paladin—sebuah high-rank job—dan kemungkinan besar karena Pimp yang merupakan job milik Rook adalah sebuah job dengan stats rendah. Gaya bermain seorang Pimp tampakntya berfokus pada perjudian—apakah kau memberikan debuff Charm kepada musuh atau mati.
Saat ini, aku benar-benar yakin bahwa itu adalah jati diri Rook. Jika bukan "Pimp," hal lain yang mungkin dia miliki hanyalah "Angel."
"Master, sadarlah." Kata Nemesis. "Kau berperilaku seolah-olah kau terkena debuff Charm."
"W-Whoa," kataku, dan tersentak karena hal itu.
Tentu saja, Rook tidak menggunakan skill Charm miliknya kepadaku. Dia bahkan tidak dapat menggunakannya meskipun dia mau, karena itu hanya bekerja pada wanita. Namun, dia begitu tampan sampai-sampai membuat pikiranku melayang dari waktu ke waktu. Bahkan petualang lain yang ada di guild sedang memandang ke arah kami. Sial, bahkan ada beberapa yang menatap tajam kesini.
Rook bukan satu-satunya alasan untuk hal itu, sih—Nemesis dan Baby juga sama-sama cantik. Dengan tiga, dari kami berlima memiliki penampilan yang begitu atraktif, sudah wajar jika kami menjadi pusat perhatian.
….Lima? Pikirku.
"Wew, sudah lama sejak terakhir kali aku mengunjungi Adventurer Guild. Ada sangat banyak quest untuk hari ini, huh?" Marie—Jurnalis yang menjual informasi tentang insiden PK itu—sedang duduk di meja kami.
…..Ok, sudah berapa lama kau ada disini? Pikirku. Aku bersumpah bahwa kami memulai pembicaraan hanya dengan Aku, Rook, Nemesis, dan Baby. Apakah kalian para Jurnalis memiliki beberapa skill yang memungkinkan kalian duduk di meja orang tanpa diketahui?
"Oh? Kenapa kau ada disini, Marie-san?" tanya Rook.
"Aku ada kerjaan yang mengharuskanku pergi ke Gideon, jadi aku memutuskan untuk mengambil quest yang dapat kulakukan sambil pergi ke sana dan aku melihat kalian berdua juga sedang berbicara tentang pergi ke duel city," jawab Marie. "Aku berpikir bahwa aku hanya tinggal bergabung. Bolehkah aku bergabung dengan kalian?"
Tinggal bergabung, huh…? Pikirku.
"…. Yah, aku tidak keberatan," kataku. "Bagaimana denganmu, Rook?"
"Sama," jawabnya. "Faktanya, akan lebih menenangkan jika dia bergabung dengan kita."
"… Itu benar," kataku.
Ini akan menjadi pertama kalinya bagiku dan Rook pergi ke kota lain. Marie, disisi lain, telah pergi jauh ke Huang He, jadi tidak diragukan lagi bahwa dia sudah terbiasa bepergian jauh. Itu saja sudah cukup untuk membuat kehadirannya menjadi menenangkan.
Marie bergabung dengan kami untuk memeriksa katalog quest. "Aku menemukan satu dengan judul 'Permintaan Pemberantasan—Sauda Phantom Sheep," kata Rook. "Hadiahnya juga tinggi."
"Oh, yang itu tidak bagus," kata Marie. "Meskipun lemah, Sauda Phantom Sheep sangat sulit untuk ditemukan. Akan membutuhkan waktu tiga hari untuk mencarinya."
"Permintaan Pemberantasan—Blue Lemmings. Yang ini juga memiliki hadiah yang bagus," kataku. "Kita harus membunuh 50 dari mereka, sih."
"Mereka lemah, monster mirip tikus yang lemah dan mudah ditemukan dan sering datang bergerombol," jelas Marie. "Seharusnya itu akan mud—"
"Jangan tikus," kata Rook.
"Rook?" aku menatap ke arahnya.
"Jangan tikus," dia mengulangi perkataannya.
"O-Ok…."
Sekitar 10 menit berlalu saat kami terus memandangi katalog itu, ketika tiba-tiba…
"Oh! Bagaimana dengan yang ini?" Marie menunjuk ke arah halaman tertentu.
Tingkat Kesulitan Dua, Permintaan Pengiriman—Guild di Gideon, City of Duels.
Hadiah: 30,000 lir.
Tolong selesaikan pengiriman dari Adventure Guild di Ibukota menuju Guild di Gideon.
Ada banyak yang harus dikirim, jadi disarankan hanya mereka yang memiliki storage bag yang menerima quest ini.
Kalian memiliki waktu tiga hari untuk menyelesaikannya.
Catatan. jika kalian mengambil bahan yang dikirim dan lari, kami akan mengirim pembunuh untuk mengejar kalian.
"Request ini berasal dari guild ini sendiri," jelas Marie. "Kita hanya harus membawa barang dan mengirimkannya ke guild lain, jadi ini bukan hal yang rumit. Hadiahnya juga bagus, jadi secara keseluruhan ini layak untuk diambil."
….Catatannya sedikit patut dipertanyakan, tapi kurasa itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan jika kami bermain jujur, pikirku.
"Aku setuju dengan quest ini. Bagaimana denganmu, Rook?" Tanyaku.
"Ya, tampaknya itu layak," jawabnya.
"Sudah diputuskan kalau begitu," kata Nemesis.
"Sudah? Aku belum sempat makan puddingku saat ini," keluh Baby.
Semuanya menjawab dengan caranya sendiri.
Apapun itu, kami telah memilih quest pertama yang akan kami lakukan sebagai party.
"Jika sudah ditentukan, kau pergi dan ambil quest ini, Ray." Kata Marie.
"Hm? Tapi kau adalah orang yang menemukannya, jadi bukankah kaulah yang seharusnya melakukannya?" tanyaku.
"Saat beberapa orang menerima quest yang sama, prosedur yang benar adalah membuat sebuah party dan menyuruh seorang perwakilan untuk melakukan proses pengambilan quest," jelasnya. "Sang perwakilan juga harus menuliskan job utama miliknya."
"Yang artinya…?" aku mengangkat alisku.
"Resepsionis guild tidak akan terlalu suka memberikan quest kepada seorang Jurnalis atau seorang Pimp, kan?" Jelas Marie.
Dia tidak salah. Permintaan ini datang langsung dari guild, jadi ada kemungkinan bahwa mereka tidak akan memberikannya kepada orang yang dipertanyakan dalam hal kemampuan. Namun, itu tidak akan pernah berlaku untuk Paladin seperti diriku.
…. Tapi tunggu, diantara kami bertiga, levelku adalah yang terendah. Bukankah itu akan menjadi masalah? Pikirku.
"Bagaimanapun, hal pertama yang akan dilihat adalah labelmu," kata Rook. "Aku juga berpikir bahwa kaulah yang harus melakukannya, Ray."
Pertama Marie, sekarang Rook. Mereka setuju dengan hal itu, jadi tidak ada alasan bagiku untuk tidak melakukannya.
Aku membawa katalog itu ke resepsionis guild dan menunjukkan halaman permintaan yang kami pilih barusan.
"Baiklah," katanya. "Tolong berikan kartu anda dan isi formulir ini."
Aku memberikan kartu anggita Adventurer Guild yang baru saja kubuat kepadanya dan mengisi semua kolom yang harus ku isi.
"Kami telah memproses penerimaan anda terhadap quest ini," kata si resepsionis. "Silahkan pergi ke meja itu dan terima barangnya."
Melakukan seperti apa yang dia suruh, Aku pergi untuk mengambil barang yang harus dikirim dan meletakkannya kedalam storage bag milikku.
Dengan itu, persiapan telah selesai dan kami secara resmi telah mendapatkan sebuah guild quest—sebuah langkah baru dalam karir Dendro kami.
Tingkat Kesulitan Dua, Permintaan Pengiriman—Guild di Gideon, City of Duels.
Tujuan kami sudah jelas.
Dan dengan begitu, kami memulai quest itu.
***
Kerajaan Altar, ???
Sorakan.
Sorakan sejauh apa yang bisa kau dengar.
Itu tidak mewakili apapun selain kesenangan.
Goblin yang tak terhitung jumlahnya sedang mengungkapkan kegembiraan mereka yang luar biasa.
Itu semua karena mereka telah melihat beberapa makhluk. Meskipun memiliki dua kaki dan dua tangan—sama seperti goblin—mereka berbeda dengan mereka… karena mereka adalah manusia.
Para goblin itu kelaparan. Beberapa hari belakangan ini, tidak ada manusia yang melewati wilayah mereka.
Oleh karenanya, para goblin itu—dengan rasa cinta mereka pada daging manusia dan hal-hal yang mereka bawa—telah menjadi sangat kelaparan.
Mereka bertahan dengan memakan monster lain, tetapi dibandingkan dengan rasa manusia dan makanan mereka, hal itu sama sekali tidak memuaskan.
Oleh karenanya, para goblin itu sangat gembira.
Jalur lalu lintas manusia melalui area ini telah terhenti karena sesuatu di pegunungan, dan mereka tidak bisa merasa lebih senang lagi ketika itu berakhir. Karena, sekali lagi, mereka bisa mendapatkan makanan yang mereka sukai.
Manusia berpakaian aneh yang akhir-akhir ini melewati wilayah mereka terlalu menakutkan bagi mereka, jadi mereka hanya bisa menunggunya untuk lewat. Namun, para manusia yang lewat didepan mereka saat ini sama sekali tidak menakutkan.
Oleh karenanya, para manusian itu sendiri dan makanan yang mereka bawa tidak lain hanyalah sebuah pesta bagi mereka.
"Ghgeeeee!"
"Geghyaaaaahhh!"
Mengeluarkan teriakan perang mereka, para goblin itu mulai berlari menuju kereta yang ada di depan mereka.
"Goblin?! Kenapa mereka ada sebanyak itu…?!" Teriak salah seorang manusia.
"Pak, ini terlalu berat untuk kita tangani! Buat para kuda berlari secepat yang mereka bisa!" Teriak manusia lainnya.
"B-Baiklah!"
"Kita juga harus lari!"
Pedagang itu meningkatkan kecepatan keretanya sementara para petualang tian yang bertanggung jawab untuk melindunginya dan barangnya berlari dibelakangnya, mencoba untuk tidak tertinggal.
Para goblin itu hanya berjalan kaki, jadi sudah pasti mereka tidak akan bisa mengejar.
Oleh karenanya, para goblin itu berteriak. Mereka meneriakkan sorak-sorai dan kegembiraan mereka.
"Apa yang mereka lakukan?! Apakah mereka mencoba mengancam kita?!" tanya seorang manusia.
"Abaikan mereka! Tetaplah berlari!" teriak manusia lainnya.
Para goblin itu tidak mengancam mereka. Mereka mungkin melakukan hal itu didepan musuh, tapi ketika berhadapan dengan makanan, tindakan seperti itu tidak ada gunanya. Mereka hanya sedang memanggil.
"Ha ha, sepertinya kita berhasil lolos… Huh?"
Sesaat kemudian, pedagang—bersama dengan keretanya—dihancurkan oleh sesuatu yang jatuh dari langit.
Saat sesuatu itu menginjak-injak mayat—yang sekarang sudah menjadi seperti jus buah—dia berbalik ke arah para petualang.
"Wh-Wha?!"
"A-Apakah itu benar-benar… UBM… Gar—"
Mereka tidak punya waktu untuk mengatakan sesuatu yang bisa dimengerti.
Sesuatu yang ada didepan mereka dan para goblin yang segera mengejar mereka, membuat mereka semua kewalahan.
"GOOOAAAAHHHHH!"
Dan dengan demikian, setelah pesta yang memuaskan, sesuatu itu dan segerombolan goblin itu kembali ke saran mereka.
Mereka semua dipenuhi kegembiraan untuk saat selanjutnya mereka merasa lapar dan melihat pesta lain yang melewati wilayah mereka.
*
Nama area itu adalah "Nex Plains."
Tempat itu terletak di sebelah selatan Sauda Mountain Pass dan di sebelah utara Gideon, city of duel.
… Dan siapapun yang hendak pergi ke Gideon pasti akan melewati tempat itu.