Chereads / mine in my mind / Chapter 2 - tidak datang?

Chapter 2 - tidak datang?

nia berada di jembatan tempat yang di janjikan pangeran nya, sudah 2 jam berlalu tapi tetap saja pengerannya tidak memberi pertanda sejak terakhirkali bertemu. "aku sudah hidup dalam janji mu, janji kita. bagaimana dengan mu? apakah kamu masih ingat aku? dan... masihkah aku yang mengisi hatimu?" nia berbicara sendiri sambil menatap lagit seakan ada pangeran nya disana.

langit sore sudah mulai gelap pertanda matahari akan pamit, begitu juga dengan rasa bahagianya. untuk yang kesekian kalinya dia berharap sekaligus ia harus kecewa dengan harapan nya itu.

lagi? dy aku rindu. selamat sore-batin nia.

setelah itu nia pulang dengan jalan kaki. dia mampir ke mini market yang tidak jauh dari rumahnya. "aduh mbak saya lupa dimana dompet saya aduhh gimana ya?" ucap seseorang dengan panik. "biar di satukan dengan belajaan saya saja mbak." ucap nia. jelas membuat orang itu terkejut bukan main. bagaimana tidak? itu adalah anak baru yang tadi siang ia tabrak di sekolah. "e..elo??" rey kaget. "ini mbak uang nya, gue duluan." setelah memberikan uang nia berjalan keluar meninggalkan rey yang menatapnya tak percaya.

"hey tunggu!." rey berlari menghampiri nia. nia berhenti lalu memutar badannya dengan malas. "apa? makasih? ga perlu, gue tadi kerasukan setan gatau lagi khilaf jadi bayarin lo." nia pergi meninggalkan rey yang belum sempat berbicara. "siapa yang mau bilang makasih,sih? gue kan mau bilang kalo belanjaannya dia ga kebawa.ck. bodo ah mending pulang." ucap rey kesal pada dirinya sendiri.

sesampainya di rumah nia langsung masuk kamar dan berganti pakaian dengan pakaian tidur. ia merebahkan dirinya di kasur yang sangat empuk. " lahh anjirr, bentar.. bentar.. tadi gue ke mini market ngapainya? oh iya! belanjaan gue mana?!" ia baru sadar jika belanjaannya itu tidak ada. nia mencari belanjaan nya di seluruh sudut kamar, sampai kamar mandi dan kolong kasur pun dia periksa, tapi hasil nya nihil belanjaannya yang hilang tanpa pamit. "hhhh... mana udah malem lagi." dia merebahkan dirinya di sofa ruang tengah.

tiba-tiba iya berdiri dengan mata melotot. "OH IYA KAN BELANJAAN GUE BELOM DIA AMBIL! ih gegara si botol cuka si!." rutuk nia yang kesal. sebenarnya itu bukan kesalahan rey melainkan kesalah nia, tapi karena kesal jadi itu semua salah rey.

wanita selalu benar;)