Rifki mulai berlari maju menuju kerumunan kavaleri dari pasukan penyergap saat mereka kebingungan dikarenakan pasukan mereka terbelah menjadi dua kubu akibat dari batu yang di jatuhkan dari tebing ngarai.
Rifki membantai kavaleri dengan membawa perisai di tangan kirinya dan tombak di tangan kanannya. Saat dia di serang oleh kavaleri, dia akan menangkis dengan perisai dan menusukkan tombaknya ke arah kuda tepat di sela-sela armor dari kuda tersebut. Karena tusukan itu, kuda itu langsung terjatuh membuat pasukan yang berada di atasnya ikut terjatuh. Dari belakang ada pasukan Tempest yang sudah siap untuk membersihkan pekerjaan sisa untuk membunuh prajurit yang telah terjatuh.
Di sepanjang formasi Tempest, terlihat ada beberapa komandan pasukan yang berada di depan sebagai tombak dan mulai membunuh para kavaleri perlahan-lahan. Sementara para kavaleri masih di kejutkan karena kejatuhan tiba-tiba dari batu.