Chapter 2 - BAB I

Pada waktu pagi yang cerah dan indah. Si ibu selalu membangunkan ke empat anaknya. Yang dibantu oleh sang ayah. Si ibu pergi ke kamar putrinya. Dan si ayah ke kamar anak laki-lakinya.

Pada saat dikamar anak wanitanya.

"Nak, nak. Bangun sayang, sudah jam 6 ini. Apa kalian ga mau bergegas ke sekolah? Nanti kalian,terlambat sayang."kata Ibunya dengan suara kuat tapi sabar membangunkan anak nya.

"Hoahmm,iya ibu. Kami bangun pun. Iya kami akan siap-siap untuk berangkat kesekolah". kata anak-anaknya bersamaan.

"Baiklah,sayang. Ibu tinggal kan ya. Jangan tidur lagi ya nak". kata ibu nya dengan penuh cinta pada anaknya.

"Ok,ibu. iya deh janji". kata anaknya

Sementara di dalam kamar putranya. Si ayah kesulitan untuk membangunkan anak-anaknya.

"Nak, nak bangun lah nak. Udah jam 6 lewat 10 ini. Apa kalian ga sekolah nak? Kalian nanti terlambat.Apalagi kamu nak yang sekolah di daerah kota sana kan?" kata si ayah pada ke2 putranya

"Iya,iya ayah. Bentar lagi ya,kata anak paling kecilnya". kata si kecil.

"Jangan,malas nak. Bangun walaupun kamu masih sd kamu harus biasakan bangun cepat nak ayah yang ganteng". kata ayah nya pada putranya.

"Iya, ayah. Aku bangun pun. Ok". kata si anak

"Abang,bangun kamu. Ayo bangun nak. Nanti kamu terlambat. Kamu kan mau upacara pagi nak". kata si ayah kepada anak kedua nya dengan sabar.

"Iya,yah. Abang siap-siap ya yah. Abang nyusul ayah turun untuk makan kok ayah". kata si abang pada ayahnya.

"Iya,ayah tunggu ya nak di meja makan iya". kata siayah

Setelah beberapa waktu kemudian,dimeja makan

"Ayo, siapa yang mau pimpin doa pagi ini?" tanya ibunya kepada 4 anaknya

"Aku, ibu". kata anaknya paling kecil

"Baiklah,mari mulai nak doanya." kata siayah itu pada anaknya.

Setelah berdoa. Terjadilah percakapan antar mereka ber enam.

" Nak, kamu pintar ya berdoa. Ayah sama ibu bangga nak. Semoga kelak cita-cita kamu tercapai menjadi Pendeta yang takut akan Tuhan. Jangan jadi Pendeta yang tidak berjalan didalam jalannya ya,nak". kata ibu nya.

"Iya bu, amin. Doakan anakmu ya agar bisa bahagia kan ayah dan ibu serta kakak dan abang suatu saat nanti". kata anaknya.

"Yaudah mari,makan. Ayah sudah lapar". kata si ayah.

"Haha,si ayah ini lah. Yaudah ayo makan kita". kata si Ibu

Setelah makan, ke empat anaknya pamit pada ayah dan ibu nya untuk pergi kesekolah masing-masing. Tinggalah si ayah dan si ibu berduaan dirumahnya.

"Sayang, kamu ga ke kantor?" tanya si ibu

"Iya,sayang. Kekantorlah. Kalau kamu bagaimana?". Tanya si ayah kembali pada istrinya.

" Hmm, sepertinya tidak ayah.Ibu kurang sehat nih kayaknya. Udah 3 hari belakangan ini ibu sering mual-mual tidak jelas". kata si ibu.

"Sepertinya,kamu lagi isi lagi yank. Apa kamu telat bulan ini?" tanya si ayah

"Iya yah, ibu telat ini. Tapi,apa mungkin ibu hamil lagi. Sedangkan, usia ibu udah tua mana mungkin lagi hamil lagi".kata ibu dengan nada bicara agak berat seperti orang kecewa.

"Hmm,saran ku sayang sebaiknya kamu periksakan diri dulu ke dokter. Tapi, aku ga bisa temani kamu ke dokter soalnya aku kan kamu tau ada Apel pagi diperusahaan dan ga bisa izin sayang". kata si ayah

"Iya,gapapa ayah. Ibu tau kok. Ibu sendiri aja ke dokternya. Kamu kerja aja. Jangan khwatirkan aku ya sayang". kata si ibu

"Iya, sayang. Kalau ada apa-apa telpon aja aku ya. Hati-hati ya sayang dijalan". kata si ayah

"Iya makasih, sayang". kata si ibu

Setelah itu,si ayah pergi ke kantor dan si ibu membersihkan rumah serta bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit

"Tok,tok. Bolehkan saya masuk kata ibu pada dokternya?".

"Iya,silakan masuk ibu". kata si dokter

Setelah diruangan dokter.

"Ibu sakit apa?". kata si dokter

"Saya merasa 3 hari belakangan ini agak mual dan telat nih untuk bulan ini". kata si ibu

"Ngomong-ngomong nama ibu siapa?" kata dokter itu.

"Nama saya dok, ibu Rika Solina. Kalau dokter yang cantik ini siapa namanya?" tanya ibu Rika.

"Ahh, ibu ini bisa saja. Saya tak cantik kok. Nama saya dokter:Clara Ana. Biasa dipanggil dokter ana". kata dokter ana