Chereads / Arian & Rin / Chapter 2 - Flashback

Chapter 2 - Flashback

Akupun duduk-duduk lama dulu nunggu pesan dari Arian akupun juga sambil nonton tv dan meminum bir yang kubeli di minimaket, tiba-tiba kepikiran jika Arian tau kalau aku selama ini suka sama dia, apakah bakal di terima ?, aku takut akan tolakannya, tapi kenapa yah 9 tahun ini dia sama sekali nggak pernah pacaran sama wanita lain, masa iya dia nggak tertarik sih, apa mungkin ada yang di tunggu nya, akupun terus melamun sambil meminum bir, di sini cuaca memang jauh beda sekali dengan Indonesia , disini sangatlah dingin dan jika hangat mungkin pada saat musim semi saja.

10 menit kemudian ian baru .

"pantas saja kau tak bersuara haha, acara dinner pokoknya kamu akan menyukainnya, lain kali bawa ponselmu kemana-mana supaya tidak merepotkan seperti itu, heii!! Jika berpesan memang seperti itu kau ini bagaimana sih ^^".

aku membaca pesannya sambil tertawa-tawa haha, kemudian aku melamun.

4 tahun yang lalu waktu aku dan Arian masih sekolah menengah atas kelas 1.

Flashback...

"Dulu aku itu anak yang culun banget, cupu banget kalau tidak salah usiaku dulu 16-18 tahun lah tapi aku juga terkenal karena aku murid paling pintar di kelasku, pas pertama kali aku kenal Arian itu pas MOP(Masa Orientasi Siswa) dia udah dari zaman dulu ganteng nya nggak ketulungan nggak ada duanya di sekolah pokoknya Arian itu bagaikan matahari yang selalu bersinar, 'Nama saya Stefan Arian asal sekolah saya di SMPN 1 Bandung, rumah saya di jl. Asiafrika, mohon kerja sama dan bantuannya terima kasih' para murid pun memperkenalkan nama nya masing-masing dan disitulah semua para perempuan mencoba memperebutkan Arian secara terang-terangan, tapi aku tidak! Aku mencintai nya secara diam-diam, Arian pun tidak hanya tampan saja dia juga otaknya professor banget wahh kebayangkan gimana gemparnya sekolah ini, hanya aku yang clam, dulu pernah teman sebangkuku nanya 'Rin, kamu nggak tertarik sama Arian apa ? Dia kece banget tau, pinter lagi' dan aku hanya berkata 'bukan hanya tertarik tapi aku mencintainya, tapi aku tak selebay mereka yang memperebutkan Arian, toh kalau jodoh nggak kemana haha' begitulah jawabku, temanku hanya tersenyum dan menepuk pundakku, setau aku Arian belum pernah nerima 1 perempuan pun di sekolah ini, kenapa yah padahal anak MB cantik-cantik, pas masuk kelas 2 kita udah mulai akrab tapi masih bersikap dingin, yang aku ingat pas lagi hujan 'Rin.. Kenapa nggak bawa jaket atau payung sih ? Nih pakai jaketku, ntar kamu sakit besokkan ada acara di sekolah' sambil mukanya itu datar banget, dingin banget nggak ada ekspresi hangat-hangatnnya tapi dia care, dan aneh nya dia care cuman ke aku, tapi aku nggak fikir jauh mungkin ian lakuin hal ini karena aku adalah teman dekatnya, waktu kelas 3 ian pernah ngomong gini 'Rin, jangan sungkan buat cerita-in masalah kamu ke aku, aku siap menampung bebanmu' sambil mengelus-elus rambutku dan masih tetap sama ekspresi datar tapi cool banget".

Comeback...

"Duh.."

Ponselku bergetar , ibu telepon, bikin kaget saja lagi asyik nya berkhayal, aku langsung mengangkat teleponku.

"hallo Bu..~" kataku .

"Kamu lagi apa Nak ?" suara ibuku duh jadi rindu aku.

"aku lagi nonton tv Bu, ibu sendiri lagi apa ?" aku menahan tangisku ini suaraku sudah mulai dareda.

"baik Nak, uang jajanmu masih ada ?" aku sedikit menjeda bicaraku dan mengatur nafasku.

"masih ada bu, banyak kok tenang aja, gimana adik-adik sehat Bu ?"udah nggak bisa tahan air .

"sehat nak, kenapa belum tidur jam segini ?" aku mengatur nafas ku lagi.

"aku ada acara jam 10 malam sama Arian bu, oh astaga aku sampai lupa, Bu aku mau siap-siap dulu yah mau mandi besok aku kabarin lagi" aku serentak berdiri melihat jam dinding pukul 8 malam.

"oh iya Nak, bye".

"bye Bu.." aku melempar ponselku ke sofa , aku ini kalau mandi lama dan pilih baju pun lama belum dandannya duhh.

Aku bergegas melucuti bajuku dan langsung. Pukul : 8:30 PM langsung pilih gaun pukul : 9:12 PM, Dandan pukul : 9:45, bergetar ponselku.. Ah Arian..

"Hallo ian ? Aku ini udah selesai kok, kamu dimana ?" aku yang sembari membenah halis dan gaunku.

"ini 15 menit lagi sampai apartment mu , yang cantik yah" langsung di tutup teleponnya sama Arian, ihh dasar laki-laki jutek,judes,nggak sopan teleponnya langsung di matiin tanpa ada kata akhir.

Sringg...

Gaun hitam selutut, agak mengkilap, agak terbuka, rambut digelung atas dan pinggir rambut di dekat kedua telinga sedikit dibiarkan tergerai, haikils hitam yang tidak terlalu tinggi ku kenakan, dan membawa dompet putih yang biasanya khusus untuk pergi ke undangan.

Tok tok tok ...

Ah.. Pasti itu Arian, iyaaa sebentar.. Aku yang agak teriak sedikit sambil berjalan menuju pintu keluar dan membukannya.

...

"Surprise, we dating tonight Rin" menyodori bunga mawar sambil ia menundukan sedikit kepala nya yang artinya dia menghormatiku sebagai wanita, berdiri seperti semula dan ian berkata.

"you so beautiful tonight Rin" aku yang tersenyum malu sambil mengambil bunga yang ian kasih buat aku.

"thanks ian, emm.. Kamu juga tampan malam ini" aku sambil menatapnya penuh pesona.

ian yang style nya sweet hitam putih dasi pita, celana panjang hitam seperti jeans,jas hitam, rambutnya di biarkan berjambul kedepan dan tak lepas anting nya kini ia memakai anting garis lurus ke bawah hanya sebelah kiri saja, sepatu pentopel berkilap sekali.

"gandeng lenganku" suruhnya padaku, dia sudah menekukan tangan kirinya 90° aku langsung mengandengnya setelah mengunci pintu apartmentku , dan masih seperti biasa ekspresi dia datar tanpa senyum, wow dia pakai parfum elegant banget.

***