Tang Yuansi tidak ragu untuk bangkit dari meja hendak mencari Shangxin.
"Presiden Direktur Tang, kau terlihat kurang sehat. Apakah kau ingin beristirahat lebih dulu?" sang asisten mengingatkannya.
Benak Tang Yuansi dipenuhi oleh pikiran tentang Shangxin.
Pria itu merasa tidak tenang.
Ia mendorong sang asisten dan berjalan keluar dari ruang baca.
Ketika tiba di pintu, seluruh tubuhnya tiba-tiba bergetar, rasa sakit yang hebat menyerang dadanya. Ia tidak bisa berdiri tegak dan harus bersandar pada ambang pintu.
Keringat melapisi kening pria itu.
"Obat …." Tang Yuansi berkata dengan susah payah.
Sang asisten menyadarinya dan langsung pergi ke meja mengambilkan botol obat untuk pria itu. Botol tersebut ada di bagian dalam laci, asisten itu meraihnya dan menuangkan satu dosis untuk Tang Yuansi.
Biasanya Tang Yuansi akan merasa jauh lebih baik setelah minum obat, tapi hari ini, tubuhnya tidak terasa lebih baik.