Apakah, apakah pria itu belum pergi?
Mengapa Yu Yuehan tiba-tiba muncul di belakang Nian Xiaomu ….
Apakah Yu Yuehan mendengar perkataan Nian Xiaomu mengenai selera pria itu yang buruk?
Dalam sekejap, otak Nian Xiaomu merancang lebih dari seratus cara untuk menyelamatkan dirinya.
Pada akhirnya, Nian Xiaomu merasa bahwa kakinya seperti terikat pada beban timah, dan wanita itu tidak dapat bergerak sedikit pun. Ia hanya dapat menyaksikan pria itu berjalan mendekatinya, selangkah demi selangkah.
Tatapan Yu Yuehan yang sedingin es, kejam, dan setajam elang melewati Nian Xiaomu.
Berinisiatif untuk meminta maaf?
Atau mati-matian menyangkal?
Saat Nian Xiaomu hendak berbicara, Yu Yuehan dengan dingin menyipitkan matanya dan berjalan melewati wanita itu.
Fiuh ….
Hanya alarm palsu.
Belum selesai Nian Xiaomu diam-diam merayakannya dalam hati, pria yang berjalan ke arah pintu vila itu menghentikan langkahnya.
Tanpa membalikkan badan, Yu Yuehan berbicara dengan Kepala Pelayan dan menginstruksikan, "Perawat Nian mungkin terlalu banyak waktu luang. Tanya ke sekeliling vila apakah ada yang sakit, minta wanita itu tuk merawat mereka."
Nian Xiaomu: "….!"
Jadi memang pria itu culas dan picik! Ia tidak akan melepaskan Nian Xiaomu!
Yu Yuehan bahkan tidak merasa malu membalas dendam karena sentimen pribadi.
Nian Xiaomu ingin protes, tapi Yu Yuehan tidak memberinya kesempatan. Selesai berbicara, pria itu melangkah keluar dari vila dan memasuki mobil.
Pintu mobil tertutup sembari mobil tersebut mulai berkendara keluar dari area Vila Yu.
Ketika sosok mungil di ruang keluarga tidak terlihat lagi, barulah Yu Yuehan mengangkat kepalanya. Mata pria itu seharusnya menyala marah, tapi sebaliknya, malah bersinar senang.
Bahkan sudut mulut pria itu sedikit melengkung naik.
Gaya Nian Xiaomu ketika wanita itu melompat dengan marah terus terulang di dalam benak pria itu.
Jelas Nian Xiaomu merasa marah, tapi wanita itu terlalu merasa bersalah untuk berdebat dengan Yu Yuehan.
Sang asisten, yang sedang menyetir di depan, melihat atasannya tersenyum dan mengencangkan pegangannya pada setir dengan takut. "Apakah Anda sedang gembira hari ini, Tuan Muda?"
Mendengar itu, bibir Yu Yuehan yang melengkung sedikit membeku.
Dengan cepat, pria itu menyipitkan matanya dan menatap asistennya dengan dingin.
Pada saat itu, sang asisten ingin menampar dirinya sendiri.
Mengapa ia begitu banyak bicara?
"Tuan Muda, bukankah sebelumnya Anda mengatakan akan mempertahankan Fang Zhenyi karena ia masih berguna untuk Anda? Mengapa Anda tiba-tiba memecat wanita itu?" Sang asisten bertanya dengan penasaran.
"…" Seberkas sinar terlintas di mata Yu Yuehan.
Pria itu memikirkan tentang catatan di buku harian Nian Xiaomu.
Terlepas dari identitas apa yang mungkin dimiliki oleh Nian Xiaomu, wanita itu benar-benar merawat Xiao Liuliu dengan sepenuh hati.
Awalnya, Yu Yuehan berpikir bahwa Nian Xiaomu akan merasa gembira karena ia memecat Fang Zhenyi. Akan tetapi, Nian Xiaomu malah mengkritiknya karena mempunyai selera yang buruk.
Alis Yu Yuehan berkerut saat pria itu berusaha mengendalikan emosinya. Ia mengambil seberkas dokumen dan mulai memeriksanya.
-
Di dalam Vila Yu.
Kepala Pelayan yang bertanggung jawab itu benar-benar memeriksa setiap orang di vila.
Pria itu mengumpulkan setiap orang dengan penyakit yang ringan, terutama mereka yang membutuhkan perawatan terhadap luka dan penggantian perban, dan mengirim mereka semua kepada Nian Xiaomu.
Nian Xiaomu bekerja dari pagi hingga malam, merasa jauh lebih lelah dibandingkan sewaktu ia menjadi sukarelawan ….
Sebelum malam tiba, wanita itu sudah berbaring di atas sofa, merasa kelelahan hingga tidak dapat bergerak.
"Kepala Pelayan, jika muncul satu orang lagi, kau harus mengantarkan aku ke rumah sakit dulu …." Nian Xiaomu menggumam lemah.
Dalam hati, wanita itu diam-diam mengutuk Yu Yuehan.
Brengsek!
Nian Xiaomu hanya bercanda, tapi pria itu benar-benar menyiksanya sepanjang hari!
Untunglah, Xiao Liuliu sangat patuh. Anak itu bisa melihat bahwa Nian Xiaomu sedang bekerja keras, karena itu, bukan hanya tidak bertingkah, Xiao Liuliu bahkan terus memberikan air minum kepada Nian Xiaomu supaya wanita itu tidak mati kehausan.
"Tuan Muda!" Salam serentak terdengar keras dari luar pintu.
Nian Xiaomu merasakan keterkejutan di sekujur tubuhnya. Wanita itu melompat dari sofa dan berlari ke kamarnya tanpa sepatah kata pun.
Dengan keras, Nian Xiaomu membanting pintunya hingga tertutup.
Wanita itu bersandar pada pintu dengan cemas, mendengarkan dengan hati-hati apa yang terjadi di luar.