Nian Xiaomu terlihat menikmati bersandar pada dada orang lain, terutama ketika ia sedang tertidur.
Begitu ada yang mendekatinya, wanita itu akan seperti seorang anak kecil yang merasa tidak aman dan ingin dipeluk.
Sebelum Yu Yuehan sempat mendorong Nian Xiaomu menjauh darinya, wanita itu telah menemukan posisi yang nyaman dalam pelukannya dan bersandar di dada pria itu.
Saat sedang tertidur lelap, Nian Xiaomu terlihat polos dan tidak berbahaya.
Tangan Yu Yuehan yang terulur berhenti di udara.
Yu Yuehan menatap Nian Xiaomu untuk waktu yang lama. Akhirnya, pria itu memilih untuk tidak mendorong Nian Xiaomu. Yu Yuehan membiarkan wanita itu memeluknya, dan mereka tetap seperti itu untuk waktu yang lama dan tidak bergerak sama sekali.
Bayangan bagaimana tingkah laku Nian Xiaomu ketika berada di Vila Yu berkelebat dalam benaknya.
Kalau pun ingin menghapus semua kecurigaan mengenai Nian Xiaomu, mengapa tidak ada informasi apa pun mengenai latar belakang wanita itu?
Semua yang telah dilakukan Nian Xiaomu sejauh ini, juga tidak dapat diprediksi.
Tapi, jika Nian Xiaomu adalah seorang mata-mata, lalu bagaimana dengan perhatiannya yang murni terhadap Xiao Liuliu?
Dan, gayanya sekarang ….
Yu Yuehan menurunkan pandangannya dan melihat bagaimana Nian Xiaomu masih memegangnya bahkan ketika sedang tertidur pulas. Alis pria itu berkerut hingga membentuk sebuah garis.
Jika Nian Xiaomu benar-benar adalah seorang mata-mata, maka Yu Yuehan akan menghukumnya karena atasannya!
Yu Yuehan menggosok pelipisnya dengan tangannya dan tidak membiarkan dirinya terganggu oleh hal yang tidak berarti seperti ini. Pria itu menggendong Nian Xiaomu dan berbalik melangkah keluar dari kamar Xiao Liuliu.
"Tuan Muda …." Kepala Pelayan menunggu di luar kamar selama ini. Pria itu hendak melangkah maju ketika dilihatnya Yu Yuehan keluar, tapi lalu Kepala Pelayan melihat bahwa Nian Xiaomu ada di pelukan Yu Yuehan.
Wajah Kepala Pelayan terlihat sangat terkejut!
"Nian Xiaomu, beraninya kau membuat Tuan Muda menggendongmu …" Kepala Pelayan masih memarahi wanita itu ketika ia merasakan tatapan sedingin es tertuju padanya.
Pria itu hanya dapat memandang dengan mulut ternganga ketika Yu Yuehan menggendong Nian Xiaomu ke kamar wanita itu.
Kepala Pelayan mengangkat tangannya untuk mencubit wajahnya yang sudah tua.
Kepala Pelayan telah melayani Tuan Muda selama bertahun-tahun. Kapan Tuan Muda pernah bersikap begitu lembut terhadap wanita? Mengapa ia tidak pernah melihat hal itu sebelumnya?
Kamar Nian Xiaomu berada di samping kamar Xiao Liuliu.
Yu Yuehan dengan lembut meletakkan Nian Xiaomu ke tempat tidur. Wanita itu terlihat tidak senang karena meninggalkan pelukan Yu Yuehan yang hangat, dan bibirnya merengut.
Satu tangan Nian Xiaomu masih memegang lengan baju Yu Yuehan dan tidak mau melepaskannya.
Mata Yu Yuehan menyipit, pria itu menyingkirkan tangan Nian Xiaomu. Detik berikutnya, Yu Yuehan melihat wanita itu berguling ke sisi tempat tidur, dan mencengkeram paha pria itu.
Sekujur tubuh Yu Yuehan menegang!
Pria itu hendak mendorong Nian Xiaomu ketika ia menyadari bahwa kepala wanita itu sedang menggesek pahanya, persis seperti seekor anak kucing yang menunggu untuk dibelai oleh tuannya.
"…"
Apakah gaya tidurnya akan lebih buruk dari ini?
Apakah wanita itu bahkan mengetahui apa makna tindakan ini untuk seorang pria?
Yu Yuehan menatap wanita yang sedang tertidur lelap itu dan tidak menyadari apa yang dilakukannya. Pria itu menggertakkan giginya, membungkuk, dan menarik tangan wanita itu agar melepaskan pahanya.
Beberapa kali Yu Yuehan menarik tangan Nian Xiaomu, tapi masih tetap tidak bisa melepaskan cengkeramannya.
Dengan putus asa pria itu menggeram, "Lepaskan, Nian Xiaomu!"
Setelah Yu Yuehan selesai berbicara, Nian Xiaomu bukannya melepaskan pria itu, tapi malah berguling beberapa kali ke sisi lain tempat tidur sebelum meringkuk seperti bola.
Sedikit terkejut, ekspresi pria itu terlihat kacau.
Detik berikutnya, Yu Yuehan mendengar wanita itu bergumam, "Tidak seorang pun yang menyukai gunung es …."
Yu Yuehan: "…!!"
Pasti Nian Xiaomu tidak benar-benar tidur, dan sengaja membuat Yu Yuehan jengkel!
Yu Yuehan merasakan dadanya bergejolak. Ia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya.
Pria itu memilih untuk tidak mencekik Nian Xiaomu ketika wanita itu tidur.
Yu Yuehan hanya memandang Nian Xiaomu dengan tatapan yang setajam pisau. Akhirnya, pria itu tidak dapat mencegah dirinya untuk menyelimuti Nian Xiaomu sebelum ia berbalik keluar dari kamar wanita itu.
Baru beberapa langkah, ada sesuatu di atas meja yang menarik perhatiannya, dan pria itu menghentikan langkahnya.
Yu Yuehan berbalik dan melihat ada sebuah buku harian yang terbuka.
Pria itu melangkah dengan perlahan menuju ke meja dan mengambil buku harian tersebut.
Tulisan tangan seorang wanita yang rapi terlihat di hadapan Yu Yuehan ….