"Mobil sudah datang."
Walaupun Yu Yuehan terus mengejeknya, ia tidak melepaskan genggamannya pada tangan Nian Xiaomu.
Melihat sang supir telah mengemudikan mobil ke sana, pria itu sedikit membuka mulutnya.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Yu Yuehan mata Nian Xiaomu berputar sekali.
Dewi bukan orang yang picik. Orang bijak mengetahui bahwa lebih baik tidak bertarung jika tidak ada kemungkinan untuk menang.
Tentu saja, pulang adalah prioritas utama.
"Hei, hei, melihat ketulusan dari ajakanmu, aku setuju untuk menumpang di mobilmu."
Begitu selesai berbicara, wanita itu menepiskan tangan Yu Yuehan dan berlari menuju ke mobil. Ia membuka pintu dan masuk ke dalam mobil lalu duduk di tempat duduknya.
Nian Xiaomu menoleh ke arah jendela. Sosok megah Yu Yuehan terlihat sedang bergerak dengan santai ke arahnya.
Wajah yang terukir dengan sempurna itu terlihat serius dan sedikit menunduk, seperti sedang berpikir tentang sesuatu.