Wanita muda yang ditabrak oleh Xiao Liuliu mendorong anak itu pergi dengan kasar dan memandang roknya yang terinjak dengan rasa jijik.
"Xiao Liuliu, kau baik-baik saja?"
Nian Xiaomu buru-buru maju. Ia menarik Xiao Liuliu, yang tertegun karena diteriaki, ke dalam pelukannya dan memeriksa lengan Xiao Liuliu yang cedera.
Wanita itu menghela napas lega ketika ia yakin Xiao Liuliu baik-baik saja.
"Nona, saya mohon maaf …."
"Ini anakmu? Begini caramu mengurus anakmu?" Wanita muda itu menyela permohonan maaf Nian Xiaomu.
"Hanya mendengar saja, sudah terasa nama Xiao Liuliu itu norak. Aku sungguh tidak beruntung dan, sampai bisa bertemu denganmu, pastilah karena semua kesialan dari kehidupan masa laluku!"
Dengan sikapnya yang angkuh, bahkan orang dewasa pun bisa takut, apa lagi seorang anak kecil.
Ketakutan, Xiao Liuliu mengerjapkan matanya yang besar dan berair, dan menghambur ke pelukan Nian Xiaomu.
"Kenapa kau menangis? Kalau menangis bisa menolongmu, seluruh Keluarga Yu akan menjadi milikmu!"
"Waa, waa …"
Xiao Liuliu sangat ketakutan sehingga ia menangis dengan keras.
Nian Xiaomu memeluk anak itu dengan erat. Dengan wajah yang gelap dan alis berkerut, ia melotot pada wanita di depannya.
"Nona, Xiao Liuliu salah karena menabrakmu, dan saya telah meminta maaf untuknya. Apakah perlu segalak itu terhadap seorang anak kecil?"
"Apa gunanya permintaan maaf? Apa kau tahu betapa mahalnya rokku ini? Kalau terkena noda, apa kau mampu membayar ganti rugi?" Wanita muda itu seperti masih hendak mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba ia berhenti.
Nian Xiaomu mengikuti pandangan matanya. Lalu, ia menyadari bahwa Yu Yuehan telah mendengar suara gaduh dari tempatnya dan berjalan menuju Nian Xiaomu dan Xiao Liuliu dengan segelas anggur merah di tangan pria itu.
"Tampan sekali …."
Semua wanita muda di tempat itu seakan kehilangan jiwa mereka ketika melihat Yu Yuehan.
Mereka menatapnya tercengang.
"Apa yang terjadi?" Yu Yuehan melangkah maju. Matanya yang gelap melihat ke sekeliling tempat itu, dan ia berkata dengan suara yang dalam.
Sebelum Nian Xiaomu bisa berkata-kata, Cheng Xiulu menerobos kerumunan dan meraih tangan wanita muda itu, yang masih menunjukkan sikap angkuhnya sesaat yang lalu.
"Yuehan, aku ingin memperkenalkan Meimei kepadamu. Sepertinya kalian berdua sangat berjodoh!" Cheng Xiulu tersenyum lebar.
"Ini keponakanku, Cheng Caimei. Ia baru saja menyelesaikan studinya di luar negeri dan kembali ke sini. Meimei sangat berbakat, cantik, dan terutama sangat menyukai anak-anak …."
Cheng Caimei tersipu hingga wajahnya memerah ketika ia melihat Yu Yuehan berjalan ke arahnya.
Wanita itu menarik roknya dengan kedua tangannya. Ia ingin agar Yu Yuehan mendekat, tapi pada saat yang sama juga merasa malu.
Cheng Caimei baru lulus dari universitas di luar negeri dan kembali ke sini.
Ketika ia mendengar bahwa calon suami yang akan dikenalkan oleh bibinya sudah memiliki seorang anak, sebenarnya ia merasa tidak senang.
Kalau bukan karena kekayaan dan kekuasaan Keluarga Yu, dan juga status terhormat dan kemakmuran seumur hidup dengan menjadi Nyonya Muda Keluarga Yu, Cheng Caimei tidak akan pernah setuju untuk menjadi seorang ibu tiri.
Tapi tidak pernah terlintas di benaknya bahwa Yu Yuehan begitu tampan!
Setiap gerakan pria itu terkesan sangat megah, seperti seorang dewa.
Untuk pria seperti ini, sudah ada banyak orang yang mengincarnya ketika ia memiliki kekayaan dan kekuasaan; akan tetapi, bahkan jika ia miskin, jumlah orang yang memperebutkan perhatiannya juga tidak akan berkurang sedikit pun!
Cheng Caimei merasa bahwa ia telah menemukan harta karun. Ia membetulkan penampilannya dengan buru-buru, berharap untuk menunjukkan penampilan terbaiknya di depan Yu Yuehan.
"Xiao Liuliu menangis karenamu?" Yu Yuehan mengernyitkan alisnya; tidak ada emosi yang bisa terdeteksi dari suaranya yang tenang.
"Xiao Liuliu …." Cheng Caimei tertegun karena pertanyaan itu dan tanpa sadar berkata.
"Tuan Muda Han juga mengenal anak ini? Ia menabrakku barusan dan hampir mengotori rokku. Anak ini bahkan menangis sebelum aku berurusan dengannya. Sungguh kurang ajar!"
Ketika mendengar ucapan keponakannya itu, Cheng Xiulu baru menyadari bahwa Nian Xiaomu, yang sedang menggendong Xiao Liuliu, berada di sana.
Gadis kecil itu bersandar di dada Nian Xiaomu dan menangis dengan sedih.
Ketika Xiao Liuliu mendengar suara Yu Yuehan, ia mengangkat wajahnya yang mungil dan halus dari dada Nian Xiaomu dan berteriak dengan sedih, "Papi~"