Tang Yuansi berlari ke tempat parkir dan kemudian menemukan mobilnya.
Pria itu sangat gugup dan berlari sepanjang jalan ke tempat parkir. Begitu pintu mobil terbuka, tubuhnya sedikit bergetar dan wajahnya agak pucat.
Ketika ia teringat akan Shangxin yang pergi dengan marah, Tang Yuansi memaksakan tubuhnya untuk tegak dan membuka pintu mobil lalu duduk di kursi pengemudi.
Pria itu menyalakan mesin mobil dan mengejar Shangxin.
Kecepatan sebuah taksi pasti tidak akan bisa menandingi kecepatan sebuah mobil sport.
Selain itu, Tang Yuansi mengetahui hotel tempat Shangxin menginap dan karenanya ia memiliki target yang sangat jelas.
Pria itu melihat taksi yang ditumpangi oleh Shangxin tak lama setelah ia mengemudi keluar dari tempat parkir.
Sewaktu Tang Yuansi hendak menginjak pedal gas dan meningkatkan kecepatannya, pria itu tiba-tiba memicingkan matanya saat merasakan sakit yang tidak terkira di dadanya.