"…." Tidak pernah terlintas di benak Tang Yuansi bahwa ini adalah satunya-satunya alasan mengapa wanita itu datang mencarinya.
Shangxin sudah mengetahui semuanya.
Tatapan pria itu meredup saat syaraf di tubuhnya menegang, seperti tali busur yang diregangkan dengan kencang.
Tang Yuansi tidak ingat kapan ia mulai menyukai wanita itu.
Ia hanya ingat bahwa Shangxin selalu ada di dalam hatinya sejak pertama kali ia melihat wanita itu.
Pada waktu itu, Tang Yuansi hanyalah seorang anak yatim piatu yang pendiam di panti asuhan tersebut.
Orang lain merasa bahwa pria itu sulit bergaul dan perlahan mulai menjauhinya.
Walau mereka berdua jelas berasal dari dua dunia yang berbeda, Shangxin adalah satu-satunya orang yang selalu mencari alasan untuk pergi ke panti asuhan hanya demi mencarinya.
Wanita itu menemaninya di perpustakaan yang sudah bobrok dan biasanya berada di tempat itu sepanjang hari.